Sentimen
Undefined (0%)
28 Jul 2025 : 11.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Jati, Klaten, Mataram, Solo

HUT ke-221, Klaten Teguhkan Langkah untuk Maju Tanpa Kehilangan Jati Diri

28 Jul 2025 : 11.08 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

HUT ke-221, Klaten Teguhkan Langkah untuk Maju Tanpa Kehilangan Jati Diri

Esposin, KLATEN – Peringatan Hari Jadi Klaten setiap tahunnya sarat makna dan pengharapan. Di usia ke-221 tahun yang jatuh hari ini, Senin (28/7/2025), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sepakat mengusung tema Hangesti Tejaning Jati.

Ungkapan Bahasa Jawa itu sarat makna. Mengutip penjelasan panitia Hari Jadi ke-221 Klaten, Hangesti Tejaning Jati menjadi pelecut semangat untuk mengarahkan Klaten tumbuh menjadi kabupaten yang maju secara teknologi dan ekonomi serta tetap arif secara sosial dan budaya.

Konsep pembangunan berkelanjutan mencakup aspek lingkungan serta ekonomi dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur masyarakat.

Hari Jadi Klaten diperingati saban 28 Juli. Hal itu sudah ditetapkan pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Klaten No 12 tahun 2007 yang menyatakan Hari jadi Klaten pada 28 Juli 1804 Masehi. Penetapan itu berdasarkan hasil kajian para peneliti merujuk pada tanggal pendirian benteng (loji) Klaten.

Jauh sebelum itu, peradaban sudah ada di wilayah yang kini secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Klaten. Banyaknya jejak temuan bangunan hingga prasasti dari masa Kerajaan Mataram Kuno menjadi bukti.

Pada masa kolonial Hindia Belanda, wilayah Klaten memiliki peran penting. Salah satunya pada sektor perkebunan. Jejak pabrik gula menjadi bukti. Pascakemerdekaan, peradaban di Klaten terus maju. Sebagai daerah agraris, Klaten dikenal menjadi lumbung pangan dengan beras primadona. 

Sektor perkebunan juga tak kalah populer. Klaten menjadi daerah penghasil tembakau berkualitas ekspor.

Kaya Sumber Air

Seiring majunya zaman, Klaten terus berkembang. Selain dikaruniai tanah subur, sebagian wilayah Klaten kaya sumber air terutama di sisi utara. Tak hanya menjadi sumber kehidupan, umbul yang ada di Klaten mulai dikelola desa menjadi sumber penghidupan. Sebagian limpahan air dimanfaatkan menjadi wahana wisata.

Berbagai destinasi wisata air yang bertumbuh dari desa. Belakangan wisata air menjadi primadona pelancong dari berbagai penjuru. Tumbuhnya pariwisata memunculkan desa-desa kaya.

Beberapa wilayah di Klaten juga berada di daerah dataran tinggi. Seperti kawasan lereng Gunung Merapi. Kawasan lereng Gunung Merapi kini ramai dikunjungi. Pengunjung berdatangan untuk treking maupun camping, menikmati alam yang masih asri.

Di sisi selatan, terdapat deretan perbukitan purba yang menjadi ladang penelitian untuk menyingkap terbentuknya Pulau Jawa. Kawasan itu sudah dikenal geolog dunia sejak sebelum Indonesia merdeka. 

Dari sisi ekonomi kreatif, Klaten memiliki berbagai produk khas dan menjadi salah satu identitas daerah. Ada gerabah Melikan yang dikenal dengan teknik pembuatannya melalui putaran miring.  Ada pula kain tenun lurik yang hingga kini masih mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam proses pembuatannya.

Di bidang pemerintahan, estafet kepemimpinan bupati-wakil bupati lima tahun ke depan dipercayakan kepada dua milenial Hamenang Wajar Ismoyo-Benny Indra Ardhianto. Mereka mengusung visi Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

Visi dan misi yang diusung Hamenang-Benny di pemerintahan lima tahun mendatang senapas dengan semangat peringatan Hari Jadi ke-221 Klaten, Mewujudkan Klaten yang berkemajuan melalui komitmen kolektif tanpa kehilangan jati diri.

Dalam beberapa kali kesempatan, Hamenang-Benny meneguhkan optimisme mereka terkait Klaten sejahtera, maju, berkelanjutan. Selain sumber daya alam, kerukunan yang masih terus terawat di antara keberagaman menjadi modal membawa Klaten tetap bersinar.

Tak Sekadar Daerah Ampiran

Tol Solo-Jogja yang mulai dibuka hingga Prambanan tak sekadar menjadi penghubung dua kota besar. Dengan tiga gerbang tol di wilayah Klaten, peluang orang mudah mengakses Kabupaten Bersinar kian besar.

Klaten juga dilintasi jalur kereta api (KA). Pengoperasian kereta rel listrik (KRL) dengan lima stasiun wilayah Klaten mempercepat akses dari Kabupaten Bersinar menuju dua kota besar yang mengapit, Jogja dan Solo.

Dengan kemudahan akses melalui tol maupun kereta api, Mas Bupati-Mas Wakil tak ingin Klaten hanya sekadar menjadi daerah ampiran. Lebih dari itu, Klaten harus menjadi daerah tujuan.

Pembangunan infrastruktur terutama jalan serta jalur irigasi digenjot pada tahun-tahun awal menjabat. Hamenang yakin dengan akses yang baik, berbagai sektor tumbuh melesat selain mengimbangi infrastruktur berupa tol yang sudah dioperasikan.

Untuk mempercepat proses pembangunan, Hamenang beberapa waktu lalu menegaskan akan terus memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD).

Penuh Berkah dan Bersejarah

Hamenang memaknai peringatan Hari Jadi ke-221 Klaten sebagai peringatan penuh berkah dan bersejarah. Salah satunya datang dari kehadiran Presiden dan Wakil Presiden ke Klaten dalam rentang waktu tak berjauhan di Juli ini menjadikan Klaten kian dikenal. 

Wapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Klaten untuk menebar puluhan ribu benih ikan di Rawa Jombor serta mengunjungi sentra industri kain lurik di Kecamatan Cawas.

Sementara, Presiden Prabowo Subianto bersama rombongan Menteri Kabinet Merah Putih beserta pejabat negara menggelar kunjungan kerja di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari untuk meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Senin (21/7/2025).

Kunjungan Presiden Prabowo itu disambut sekitar 8.000 Kades se-Jateng yang berdatangan ke Bentangan. 

“Alhamdulillah, Bapak Wakil Presiden berkenan hadir di Klaten kemudian Bapak Presiden juga alhamdulillah bisa ke Klaten. Sehingga nama Klaten semakin didengar tidak hanya di level provinsi, tetapi nasional,” kata Hamenang saat berbincang dengan Espos, Selasa (22/7/2025).

Kehadiran kepala negara itu menjadi momentum baik bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-221 Klaten.

“Tentu ini momentum yang sangat luar biasa, sehingga rangkaian Hari Jadi ini harus digarap betul agar gaungnya keluar. Sehingga ke depan menimbulkan dampak multi di sektor ekonomi. Orang akan melihat pertanian Klaten seperti apa, pariwisata Klaten seperti apa. Harapannya tentu Klaten ke depan semakin bersinar,” jelas Hamenang.

Disinggung strategi untuk menjemput Klaten semakin bersinar, Hamenang mengungkapkan salah satunya dengan meyakinkan berbagai tokoh termasuk investor serta penyelenggara event berdatangan ke Klaten. Pemkab Kini terus menjajaki kerja sama multibidang antara Klaten dengan Nanjing, China melalui konsep sister city

Kerja sama itu digadang-gadang membuka peluang investasi masuk ke Klaten. Di lain pihak, kerja sama itu bisa bisa membuka peluang ekspor produk-produk asal Klaten. Dampak ganda terutama di sektor ekonomi masyarakat menjadi salah satu target Hamenang.

“Insyaallah dalam waktu depat, kami kerja sama sister city pertama kali dengan Nanjing, China. Itu salah satu strategi besar selain kami terus menguatkan pondasi yang ada di daerah,” kata mantan Ketua DPRD Klaten tersebut.

Selain kerja sama dengan Nanjing, Hamenang bersyukur Klaten menjadi tuan untuk festival sepeda tingkat dunia pada tahun ini. Diperkirakan, pencinta sepeda dari 40 negara berdatangan ke Klaten.

Maksimalkan Peluang Tol Solo-Jogja

Ada berbagai harapan yang digantungkan kepada Hamenang-Benny. Seperti yang disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Klaten, Darmadi.

Darmadi mengungkapkan anggaran APBD Klaten saat ini masih terbatas. Guna mendongkrak pembangunan, DPRD mendorong Pemkab menggenjot PAD. 

“Semangat Mas Bupati ini luar biasa dalam menggenjot PAD. Karena memang APBD kita belum ideal. Dari hampir Rp3 triliun APBD Klaten, sektor PAD hanya menyumbang beberapa persen. Nah, di akhir 2029, PAD Klaten ditargetkan lebih dari Rp700 miliar,” kata Darmadi.

Dia menilai saat ini masih banyak sektor pendapatan yang belum tergarap. “Mas Bupati ini ada semacam kajian potensi dan menyiapkan langkah-langkah untuk memaksimalkan PAD,” kata Darmadi.

Di sisi lain, Darmadi berpesan agar Bupati-Wabup Klaten memaksimalkan peluang keberadaan tol Solo-Jogja yang melintas Klaten. Tujuannya agar Klaten tak menjadi kota mati seiring beroperasinya tol Solo-Jogja.

“Kabupaten Klaten saat ini diuji dengan adanya tol. Semua potensi harus digarap agar bisa mengimbangi. Pilihannya, mati atau mukti?” kata Darmadi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Klaten, Umardani, mengungkapkan peringatan Hari Jadi menjadi momentum untuk berefleksi para pemangku kepentingan. Tujuannya tak lain untuk menghebatkan masyarakatnya dari semua aspek.

Umardani mengakui kondisi perekonomian secara umum saat ini sedang tidak baik-baik saja. Umardani mendorong ada kolaborasi multisektor untuk menuju kemandirian terutama dari sisi ekonomi.

“Sumber kita ini kan luar biasa sebenarnya dari sumber daya alam sampai sumber daya manusianya. Kalau mampu dengan arif dan bijaksana mengelola keduanya, pasti ada solusi. Kalau misalnya hanya ketergantungan dengan pihak luar, maka kita akan tergopoh-gopoh. Tetapi kalau dari awal eksositemnya itu dari hulu sampai hilir tertata dengan baik termasuk di Klaten, saya yakin pasti ada solusi dengan kondisi ekonomi global saat ini,” jelas Umardani.

Sentimen: neutral (0%)