Sentimen
Undefined (0%)
26 Jul 2025 : 08.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Grogol, Sukoharjo

2 Desa di Sukoharjo Jadi Percontohan Desa Ramah Perempuan dan Anak

26 Jul 2025 : 08.08 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

2 Desa di Sukoharjo Jadi Percontohan Desa Ramah Perempuan dan Anak

Esposin, SUKOHARJO–Dua desa di Kabupaten Sukoharjo menjadi percontohan sebagai desa yang ramah bagi perempuan dan anak, yakni Desa Telukan, Kecamatan Grogol dan Desa Nguter, Kecamatan Nguter.

Hal itu menyusul ditetapkannya Desa Telukan sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo pada 2023 lalu. Sedangkan, Desa Nguter ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KBRPPA), Maret 2025 lalu.

Penetapan itu wujud upaya Pemkab dalam melindungi perempuan dan anak sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia. Program ini untuk mewujudkan desa yang inklusif dan berkeadilan serta meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.

Implementasi DRPPA merupakan pengembangan program yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Sementara, Program Kampung KBRPPA merupakan implementasi dari Perjanjian Kerja Bersama antara Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan Kemen PPPA tentang Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Desa Layak Anak.

Kepala Desa Telukan, Sriyanto mengatakan Desa Telukan selama menjalankan Program DRPPA mendapat pendampingan dari Wahid Foundation untuk menjadi desa yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak. Terutama fokus pada upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Implementasi DRPPA bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan kesetaraan gender. Tentunya, melibatkan pemerintah desa, anggota PKK, dan masyarakat setempat dengan mengedukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata dia, Kamis (24/7/2025).

Dia melanjutkan implementasi program DRPPA di Desa Telukan dilatarbelakangi banyaknya perusahaan atau pabrik yang memperkerjakan wanita. Ribuan pekerja wanita tersebar di puluhan pabrik berskala kecil hingga besar. Mayoritas pekerja wanita merupakan para pendatang yang berasal dari luar Sukoharjo bahkan luar Soloraya. Mereka tinggal di rumah indekos di wilayah Desa Telukan. “Para pekerja wanita ini cukup rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dipicu faktor ekonomi. Karena itu, sosialisasi dan edukasi pencegahan kekerasan perempuan menyasar para perusahaan-perusahaan di Telukan,” kata dia.

Pemerintah desa memberi atensi khusus program pencegahan kekerasan perempuan dan anak dengan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana desa. Anggota PKK desa gerak cepat mengedukasi para pekerja wanita terkait pencegahan kekerasaan dan penangannya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Sumini, menyampaikan implementasi DRPPA diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dan anak di desa. Program ini menekankan pada peningkatan pemberdayaan perempuan berperspektif gender, peningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak. 

 

Infografis Sukoharjo Peduli Anak dan Perempuan (Solopos/Galih Ertanto)
Infografis Sukoharjo Peduli Anak dan Perempuan (Solopos/Galih Ertanto)

Ihwal Kampung KBRPPA, Sumini menyebut tujuannya mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Wakil Bupati (Wabup) Sukoharjo Eko Sapto Purnomo dikutip dari portal.sukoharjokab.go.id, mengatakan dibentuknya Kampung KBRPPA sebagai wujud komitmen Pemkab dalam memperhatikan kesejahteraan perempuan dan anak. “Program KBRPPA merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa pembangunan desa memperhatikan kebutuhan dan hak perempuan serta anak,” tutup Wabup.

Program yang dibiayai dari APBD Kabupaten Sukoharjo 2025 ini menjadi bagian dari evaluasi capaian penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Pemerintah Daerah dan acuan pemberian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE).

Diharapkan Program KBRPPA di Desa Nguter dapat menjadi model pengembangan desa ramah perempuan dan peduli anak yang bisa direplikasi di desa-desa lain di Sukoharjo. Sehingga, terwujud masyarakat yang lebih berkualitas dan peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak.

 

Sentimen: neutral (0%)