Sentimen
Undefined (0%)
24 Jul 2025 : 08.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasar Baru, Solo

Tokoh Terkait

Pemda Boleh Rapat Lagi di Hotel, PHRI Berharap Bisnis Kembali Bergeliat

24 Jul 2025 : 08.20 Views 37

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Pemda Boleh Rapat Lagi di Hotel, PHRI Berharap Bisnis Kembali Bergeliat

Esposin, SOLO — Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah memberikan kelonggaran kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menggelar rapat di luar kantor atau hotel. Sebelumnya, kegiatan ini dilarang karena dinilai boros anggaran.

Kelonggaran ini pun mulai dimanfaatkan oleh daerah dengan memberikan izin kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di jajaran mereka untuk menggelar rapat di hotel.

Di Jawa Tengah, pemerintah provinsi (pemprov) sudah memberikan lampu hijau kepada OPD untuk menggelar rapat di hotel. Seperti dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng, Sumarno, anggaran rapat di hotel untuk OPD sejatinya memang ada. Pihaknya pun membebaskan apakah ingin memilih kegiatan rapat di hotel atau tempat lainnya.

“Intensitas [anggaran rapat] tidak dikurangi. Jangan sampai teman-teman beralasan ada kegiatan, tidak bisa datang karena alasannya anggaran dipotong. Namun, uang hariannya, memang kami kurangi. Kami korbankan yang dibawa pulang teman-teman,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Sementara itu, di Kota Solo Wali Kota Respati Ardi juga sudah membuka keran kegiatan OPD di hotel. “Kalau begitu saya kasih kelonggaran [rapat] ke hotel tapi [yang dipakai] hotel yang komunikasinya baik dengan Badan Pendapatan Daerah/Bapenda Solo. Kalau mau, ada keterbukaan data yang bagus, kami ada anggaran untuk mayoni [menyelenggarakan kegiatan di] hotel,” ujar Respati beberapa waktu lalu.

Tetapi, apakah dengan adanya kebijakan pelonggaran kegiatan pemerintahan di hotel tersebut langsung memberikan dampak bagi hotel itu sendiri?

Pejabat humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Wening Damayanti mengatakan saat ini diakuinya sudah ada beberapa OPD yang menyelenggarakan kegiatan di hotel dalam skala kecil.

“Memang ada di beberapa hotel, sudah ada dinas lokalan (Kota Solo) yang mengadakan acara tapi dalam skup kecil saja. Sedangkan kegiatan besar dari pemerintah pusat atau kementerian belum ada,” ujarnya kepada Espos, Rabu (23/7/2025).  

Dengan kata lain, kebijakan pelonggaran tersebut sekarang belum dapat mengembalikan kondisi seperti sebelumnya, di mana pelanggan potensial dengan bujet besar seperti pemerintah pusat atau kementerian menggelar acara-acara mereka di Kota Solo.

“Kegiatan pemerintah lokalan ini belum bisa menggantikan leads besar dari kementerian, dari pemerintah pusat yang bujetnya juga pasti berbeda dengan daerah. Jadi belum normal untuk saat ini,” imbuh Wening.

Sementara itu PHRI menaruh harapan besar atas kebijakan pelonggaran ini, di mana aktivitas pemerintahan di hotel bisa kembali seperti semula, meskipun hal ini belum bisa diwujudkan sekarang. Mengingat, kegiatan-kegiatan pemerintahan disusun dan dijalankan berdasarkan penganggaran yang sudah dibuat sebelumnya.

“Jadi kalau anggaran pemerintah itu kan biasanya ditetapkan akhir tahun dan pelaksanaannya baru tahun depan. Makanya mungkin untuk saat ini kegiatan mereka sudah terlanjur dibuat efisien. Sehingga kita akan menunggu kegiatan tahun depan dengan anggaran yang sudah dikembalikan,” ujarnya.

Dengan kembalinya kegiatan pemerintah di hotel, maka pendapatan hotel juga diharapkan meningkat. Pendapatan tersebut akan diprioritaskan untuk menutup pendapatan yang hilang sebagai dampak kebijakan efisiensi anggaran.

Selain itu, kembalinya kegiatan pemerintah di hotel juga diharapkan dapat mengembalikan pekerja-pekerja yang terpaksa dirumahkan karena ketidakmampuan hotel untuk membayar mereka.

“Ini adalah angin segar dan kabar baik dari pemerintahan sehingga pada waktunya penetapan anggaran nantinya juga bisa lebih longgar. Sukur-sukur anggaran kegiatan di hotel bisa kembali seperti sebelumnya. Supaya tenaga kerja yang dirumahkan bisa kembali bekerja seperti semula,” imbuhnya.

Di sisi lain, harapan-harapan itu juga tetap dibarengi dengan usaha mencari sumber-sumber pasar baru. “Upaya untuk menggali pasar lain terus kami lakukan. Misalnya promo khusus yang kami berikan kepada corporate supaya mereka juga mengadakan acara-acara di hotel untuk sedikit menggantikan revenue yang hilang dari market government. Selain corporate, komunitas sosial, komunitas olahraga, dll kami gali untuk mencari ceruk baru,” imbuh Wening.

Sentimen: neutral (0%)