Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Kab/Kota: Klaten, Semarang
Tokoh Terkait
Kopdes Merah Putih: Pilar Baru Ekonomi Desa Menuju Indonesia Emas 2045
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyatakan peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Klaten pada Senin (21/7/2025), bukan sekadar seremoni, melainkan momentum strategis membangun kemandirian ekonomi dari desa menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Sebanyak 8.524 Kopdes Merah Putih telah resmi berbadan hukum dan tersebar di 7.810 desa serta 513 kelurahan se-Jawa Tengah. Salah satunya berada di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, yang dijadikan lokasi peluncuran nasional.
Kopdes Bentangan berdiri kokoh di Jalan Pakis–Daleman KM 4, lengkap dengan enam gerai, satu gudang besar, serta armada truk untuk distribusi. Fasilitas yang disediakan antara lain: penyediaan pupuk, sarana pertanian, logistik, sembako, layanan simpan pinjam, klinik desa, apotek, dan kantor pos.
Menopang Ekonomi Lokal dengan Gotong Royong
Kepala Dinas Koperasi UKM Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, menjelaskan bahwa seluruh Kopdes telah menjalin kemitraan dengan pelaku swasta, BUMN, BUMD, dan pelaku UMKM lokal. Salah satu misi utama Kopdes adalah menyerap hasil panen petani dan peternak untuk mendukung ketahanan pangan berbasis komunitas.
Jenis usaha yang dijalankan Kopdes Merah Putih meliputi:
- Toko sembako
- Klinik dan apotek desa
- Unit simpan pinjam
- Gudang logistik
- Penjualan pupuk dan obat pertanian
- Pakan ternak
“Kopdes ini berlandaskan gotong royong. Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi lokal agar desa-desa bisa mandiri,” ujar Eddy, Jumat (18/7/2025).
Ia menambahkan, Kopdes Merah Putih tidak hanya menjadi saluran distribusi hasil tani, namun juga diperkirakan membuka peluang kerja bagi lebih dari 68.000 orang. Jumlah ini masih bisa bertambah seiring pertumbuhan koperasi di masing-masing wilayah.
Mendukung Program Nasional: MBG dan Ketahanan Pangan
Sujarwanto Dwiatmoko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, menilai Kopdes bisa menjadi mitra strategis mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski tidak sebagai dapur utama, Kopdes berperan penting sebagai pemasok bahan baku makanan sehat dan bergizi.
“Ini peluang besar bagi koperasi. Apalagi kebutuhan dapur MBG lebih dari 2.700 unit, sedangkan yang aktif baru 237. Kopdes bisa ambil bagian di celah ini,” tegas Sujarwanto.
Ia juga menekankan bahwa Kopdes bukan lembaga yang hanya diberi bantuan, melainkan difasilitasi agar mandiri secara profesional. Oleh karena itu, pengelola Kopdes akan dibekali pelatihan manajemen dan sertifikasi kompetensi agar mampu menjadi manajer koperasi yang andal.
Optimisme Pemprov: Semua Kopdes Aktif dalam Satu Tahun
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan optimisme bahwa seluruh Kopdes di wilayahnya bisa aktif dalam waktu satu tahun. Menurutnya, pengawasan akan dilakukan oleh bupati/wali kota dan didukung gubernur sebagai dewan pengawas provinsi.
“Dengan Kopdes Merah Putih, desa bisa lebih berdaya. Ada apotek, gas, sembako, hingga pupuk yang tersedia langsung di desa,” ucap Luthfi.
Ia menilai keberadaan Kopdes akan memperkuat penetrasi bahan pokok hingga ke akar rumput, menjaga kestabilan harga, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Kejaksaan Kawal Ketat, Pastikan Transparansi
Untuk menjamin program ini berjalan tepat sasaran, Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah turut terlibat dalam pengawasan. Kepala Kejati Jateng Hendro Dewanto menyebut pihaknya telah menyiapkan operasi intelijen pengawasan sejak dini untuk mencegah penyimpangan hukum dan memastikan tata kelola usaha berjalan sesuai aturan.
“Kejari di 35 kabupaten/kota kami libatkan untuk mengawal. Ini bukan proyek biasa, tapi langkah besar untuk kemandirian ekonomi rakyat,” katanya.
Sentimen: neutral (0%)