Esposin, SEMARANG – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah (Jateng) memberikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Senin (21/7/2025).

Ajang ini bukan sekadar lomba membaca kitab kuning, namun menjadi ruang strategis untuk mengasah keilmuan santri dan memperkuat tradisi pesantren.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Jateng, Amin Handoyo, menjelaskan bahwa MQK tahun ini diikuti 271 santri dari 78 pondok pesantren di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Ia berharap Jateng mampu mempertahankan prestasi sebagai juara umum nasional seperti pada 2017 dan 2023.

“Kita tidak hanya mencari juara, tapi membina generasi penerus ulama yang siap menjawab tantangan global,” ujar Amin.

Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning

Pengasuh Ponpes Darul Falah Amtsilati, KH Taufiqul Hakim, menambahkan bahwa metode Amtsilati yang digunakan merupakan hasil inovasi dari kegelisahan akan lemahnya penguasaan ilmu alat oleh santri.

“Kami hadirkan metode yang mudah, terstruktur, dan aplikatif agar keilmuan klasik tetap relevan di era modern,” jelasnya.

Wagub Ajak Santri Perkuat Literasi Keislaman

Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maimoen, atau yang akrab disapa Gus Yasin, mengajak seluruh peserta menjadikan MQK sebagai momentum memperkuat literasi kitab kuning sekaligus regenerasi ulama yang berkualitas.

“Pesantren dan kitab kuning adalah benteng moral dan keislaman bangsa. MQK harus jadi ruang untuk memperkuat itu,” tegas Gus Yasin.

Menuju MQK Nasional 2025

MQK tingkat provinsi ini menjadi ajang seleksi untuk menentukan delegasi terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah di MQK Nasional pada Oktober 2025 mendatang di Sulawesi Selatan.

Acara pembukaan MQK turut dihadiri oleh Wakil Bupati Jepara Ibnu Hajar, Asisten I Pemprov Jateng Iwanudin Iskandar, dan Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jateng Amin Handoyo