Sentimen
Undefined (0%)
20 Jul 2025 : 17.58
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Wonogiri

Tokoh Terkait

Tradisi Ngrekso Bumi di Conto Wonogiri, Ribuan Warga Datangi Hutan Gendol

20 Jul 2025 : 17.58 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Tradisi Ngrekso Bumi di Conto Wonogiri, Ribuan Warga Datangi Hutan Gendol

Esposin, WONOGIRI — Ribuan warga tumpek-blek di area Hutan Gendol, Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, untuk mengikuti acara Ngrekso Bumi, Minggu (20/7/2025). Acara itu digelar sebagai wujud rasa syukur warga desa atas kelimpahan hasil bumi di desa sekaligus upaya warga menjaga kelestarian alam.

Pantauan Espos, ribuan warga mendatangi bukit hutan Gendol itu sejak pagi. Mereka datang berbondong-bondong bersama teman atau keluarga. Para pejabat desa dan tokoh-tokoh desa yang menghadiri acara itu mengenakan pakaian adat Jawa beskap atau surjan bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan.

Saking banyaknya warga yang datang menyaksikan acara itu, lapangan kecil tempat gunungan tidak cukup menampung mereka. Akibatnya, banyak warga desa itu yang naik dan duduk menonton di lereng-lereng bukit. Suasana magis terasa di dataran tinggi itu.

Dalam acara itu, berbagai kesenian tari-tarian ditampilkan anak-anak perempuan desa. Mereka tampak ayu dan luwes menggerakkan tubuh dan tangan. Pertunjukan ketoprak dengan tema pelestarian hutan juga ditampilkan dengan apik oleh para pemain lokal.

Penampilan itu pun langsung menyedot perhatian ribuan warga yang hadir. Mereka tampak terhibur sekaligus kagum dengan pertunjukan kesenian warga itu. Sesaat sebelum menonton kesenian, para warga makan bersama-sama nasi tumpeng yang dibuat dan dibawa masing-masing RT di Desa Conto. Warga memakan nasi tumpeng berisi ayam goreng, sayuran, bothok, oseng, dan lainnya langsung di tampah.

Pada kesempatan itu pula, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan jajarannya serta para pejabat desa melepaskan puluhan ekor burung. Hal itu sebagai simbol pelestarian alam di Desa Conto.

Puncak acara Ngrekso Bumi ditandai dengan perebutan gunungan yang berisi hasil bumi desa seperti terung, wortel, kubis, jagung, kacang panjang, dan sebagainya. Warga yang hadir memperebutkan hasil bumi lantaran menganggap gunungan yang telah didoakan itu membawa keberkahan. Dalam sekejap, gunungan setinggi empat meter itu ludes. Tampak wajah bahagia dan semringah para warga selama acara berlangsung.

Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan Ngrekso Bumi Desa Conto adalah kekayaan budaya desa. Kegiatan itu sebagai upaya warga untuk mensyukuri alam sekaligus sebagai pengingat untuk tetap melestarikan alam.

Selain memiliki nilai budaya, kegiatan ini juga memiliki nilai pariwisata edukasi yang tinggi. Hal itu terbukti dengan banyaknya warga yang menghadiri acara tersebut. Yang tidak kalah penting dalam acara ini, yakni warga diajak untuk bersama-sama menjaga alam, sehingga tetap memberikan kehidupan kepada mereka.

“Ini menunjukkan bagaimana warga Desa Conto dengan kebersamaannya mengembangkan pariwisata desa, dan yang paling utama bisa melestarikan alam untuk bisa menjadi sumber kehidupan mereka,” kata Setyo saat ditemui Espos selepas acara, Minggu (20/7/2025).

Dia berharap desa-desa lain di Kabupaten Wonogiri bisa menggelar hal serupa sehingga dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke desa. Menurutnya, kegiatan budaya yang menampilkan lokalitas desa sangat menarik bagi wisatawan dalam atau luar daerah.

Lokalitas yang unik itu yang sebenarnya menjadi keunggulan Wonogiri dibandingkan daerah lain. ”Ini bisa jadi sarana untuk menciptakan ekonomi baru di desa,” ungkapnya.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, mengatakan Ngrekso Bumi ini digelar sebagai rasa syukur warga kepada Tuhan sekaligus wujud cinta kasih kepada alam. Selama ini warga Desa Conto senantiasa diberikan hasil pertanian melimpah. Tanpa kekurangan air. Hutan pun tetap lestari. Ngrekso Bumi digelar setiap tahun saat tahun baru Islam dan Jawa.

”Ini cara kami untuk menyayangi bumi, mengasihi alam. Gunungan hasil bumi itu berasal dari hasil pertanian warga. Acara ini juga bentuk kerukunan warga Desa Conto,” kata Rudi.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Conto, Asef Ardianto, menyampaikan Ngrekso Bumi itu bagian dari upaya menampilkan potensi-potensi Desa Conto. Di dalamnya ditampilkan hasil bumi dan produk kesenian yang bisa menjadi daya tarik wisata.

Acara tahunan itu pun diharapkan bisa mengundang wisatawan dari luar desa bahkan luar kabupaten. “Hasil budaya warga Desa Conto kami tampilkan di sini. Selain nguri-uri budaya, sekaligus sebagai promosi desa wisata Conto,” ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)