Sentimen
Undefined (0%)
17 Jul 2025 : 16.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Kebumen, Pati, Purworejo, Rembang, Semarang, Surabaya

Ingin Tingkatkan Kualitas, Ahmad Luthfi Rayu Investor Garam Asal Jatim

17 Jul 2025 : 16.38 Views 23

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Ingin Tingkatkan Kualitas, Ahmad Luthfi Rayu Investor Garam Asal Jatim

Esposin, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, bertemu dengan investor garam asal Jawa Timur (Jatim) di ruang kerjanya, Kamis (17/7/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan serapan garam di wilayahnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan produksi garam nasional masih kurang dari harapan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karenanya, Jawa Tengah ingin andil peran dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.

"Pengusaha garam Jatim yang cukup besar ini, melirik Jateng untuk perluasan produksi garam," kata Sujarwanto seusai mendampingi pertemuan Luthfi dan investor garam, Kamis.

Sejumlah pembahasan pun dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Jateng dan investor garam untuk mencapai kesepakatan itu. Di antaranya kemudahan pengangkutan mesin pabrik, pertumbuhan petani garam dan volume suplai bahan baku yang mesti ditingkatkan.

"Langkah-langkah ini perlu untuk mendukung swasembada pangan. Maka perlu adanya Intensifikasi [tingkatkan produksi] dan ekspansi [perluasan] sentra garam," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi, mengatakan potensi garam di wilayahnya sangat besar. Misalnya pada 2024, hasil dari petani garam mencapai  530.000 ton.

Adapun sentra Ekonomi Garam Rakyat (GUSAR) Jawa Tengah berada di:

  • Brebes
  • Demak
  • Jepara
  • Pati
  • Rembang
  • Purworejo
  • Kebumen
  • Cilacap

"Tujuh daerah SEGAR itu yang bisa dikembangkan potensinya," kata Endi.

Kendati bisa dikembangkan, Endi tak menampik masih ada tantangan yang perlu dibereskan. Khususnya, soal kualitas garam yang masih di bawah standar penyerapan industri karena pengaruh buruknya infrastruktur saluran air dan ketergantungan dengan kondisi cuaca.

"Tantangan sekarang ya meningkatkan kualitas. Kebutuhan industri itu NaCl [natrium klorida] di atas 97%. Sementara ini kita masih di bawah itu. Makanya kita gandeng investor untuk mengatasi," ucapnya.

CEO PT Susanti Megah atau produsen garam cap Kapal di Surabaya, Hermawan Santoso, mengatakan potensi garam di Jateng cukup bagus. Namun, masih perlu penambahan kapasitas dan peningkatan kualitas.

"Harapannya 2027 bisa swasembada garam, tak ada impor. Namun penambahan kapasitas harus ada, perluasan lahan untuk bisa tingkatkan kapasitas produksi," kata Hermawan.

Sentimen: neutral (0%)