DPU Sragen: Kalau Ada Jalan Rusak Laporkan, Jangan Ditanami Pohon Pisang!
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SRAGEN—Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen meminta warga Sragen untuk aktif dan peduli ketika menemukan jalan rusak dengan cara melaporkan ke DPU bukan malah diviralkan atau ditanami pohon pisang. DPU Sragen berkomitmen setiap laporan atau aduan masyarakat langsung segera ditangani. DPU juga membentuk Relawan Jaga Jalan (RJJ) yang anggotanya dari kalangan masyarakat untuk berkolaborasi dengan DPU.
Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, kepada Espos.id, Rabu (16/7/2025), mengungkapkan inovasi Adopsi Jalan yang dimiliki DPU itu konsepnya kolaboratif dan partisipatif masyarakat Sragen dan stakeholders terkait lainnya. Dengan inovasi Adopsi Jalan itu diharapkan kolaborasi lebih optimal antara DPU dengan masyarakat dan DPU dengan pelaku usaha, terutama di bidang konstruksi dan tambang galian C.
“Kami berusaha membangun kepedulian masyarakat tentang kondisi jalan di lingkungan mereka, tidak hanya di desa tetapi di perkotaan juga bisa difasilitasi karena ada Relawan Jaga Jalan. Kepedulian itu tidak harus memberi bantuan tetapi melaporkan jalan rusak itu menjadi salah satu wujud kepedulian dan memelihara jalan di lingkungannya juga bagian kepedulian. Arahnya lebih positif. Jangan melihat jalan rusak malah diviralkan dan ditanami pohon pisang! Laporkan saja ke kami pasti segera kami tangani,” jelas dia.
Di sisi lain, Albert menyampaikan DPU Sragen memberi kesempatan kepada perusahaan untuk ikut berpartisipasi membangun jalan lewat dana corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan). Dia pernah mendapat masukan dari perusahaan yang menawarkan dana CSR untuk pemeliharaan jalan. Selama ini Albert sudah sosialisasi ke sejumlah pengusaha jasa konstruksi yang punya sumber daya, seperti aspal dan beton. Dia juga sosialisasi kepada pengusaha tambang galian C dan membuat perjanjian bahwa kerusakan jalan menjadi tanggung jawab bersama.
Sementara Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyampaikan Adopsi Jalan menjadi bagian dari proyek perubahan DPU bersama tiga organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, yaitu di bidang kesehatan, pendidikan, dan perhubungan. Dia berpendapat masing-masing membawa inisiasi program inovatif dan kolaborasi dengan masyarakat luas. Dia mengatakan dengan inovasi itu tidak hanya mengandalkan kekuatan pemerintah melainkan juga melibatkan peran aktif swasta dan masyarakat luas.
“Dampaknya, setidaknya mereka membawa pola kerja yang baru. Misalnya Adopsi Jalan, mereka terlibat dalam proses pembangunan Sragen, mereka ada kerelawanan menjadi bagian membangun jalan. Di pendidikan ini, kata Sigit, Disdikbud ingin meningkatkan mutu pendidikan yang terbelakang dengan modernisasi alat pendidikan dan metode baru pengajaran.
Sentimen: neutral (0%)