Esposin, UNGARAN – Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Fort Willem atau juga dikenal Benteng Pendem Ambarawa, Jawa Tengah (Jateng) tahap pertama.

Penataan Benteng Pendem Ambarawa sebagai Situs Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 432/0112/2021 telah sesuai dengan fungsi kawasan Ambarawa sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal.

Tokoh pemuda Ambarawa, Dhanis Setianto menyambut baik adanya penataan Benteng Pendem tersebut. Menurutnya, penataan itu akan menjadi daya tarik wisata Ambarawa pada tingkat nasional.

Meski begitu, dia berharap jika penataan Benteng Pendem sudah selesai, warga sekitar bisa dilibatkan secara langsung.

“Secara pribadi senang ada penataan Benteng Pendem. Karena Ambarawa bisa jadi daya tarik tingkat nasional dengan beteng ini. Semoga jika jadi dan telah dibuka bisa melibatkan warga sekitar supaya bisa mendongkrak ekonomi warga,” kata Dhanis kepada Espos, Kamis (10/7/2025).

Dia juga berharap dengan adanya penataan yang lebih bagus, banyak wisatawan yang datang ke Ambarawa.

Selanjutnya warga berharap bisa dilibatkan dalam hal UMKM maupun kegiatan-kegiatan kebudayaan di Benteng Pendem.

Sementara itu, dikutip dari Pu.go.id, Menteri Pekerjaan Umum RI Dody Hanggodo mengatakan setelah dilakukan penataan, diharapkan kawasan Benteng Pendem Ambarawa dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan atau edukasi tentang bangunan cagar budaya sekaligus sebagai destinasi wisata bagi masyarakat.

Penataan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I difokuskan pada revitalisasi kawasan cagar budaya Benteng Fort Willem I dengan luas area penanganan 27.286,38 m² dan luas bangunan benteng 10.392,42 m².

Lingkup penanganannya meliputi pekerjaan perlindungan bangunan, pekerjaan pengembangan bangunan, dan penataan lansekap kawasan.

Pekerjaan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I dilakukan sejak Desember 2023 oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dengan biaya Rp156,8 miliar.

Selain pekerjaan revitalisasi pada bangunan cagar budaya, penataan juga dilakukan pada area parkir seluas 6.429,93 m² dan area jalan akses seluas 5.873,42 m².

“Benteng Fort Willem I merupakan benteng terbesar di Pulau Jawa yang dibangun pada abad ke-18 sebagai benteng utama dalam sistem pertahanan Pulau Jawa. Bangunan bersejarah tersebut merupakan benteng peninggalan Belanda yang dahulunya berfungsi sebagai pusat pertahanan, gudang peluru, dan barak pasukan,” kata Dody.