Sentimen
Undefined (0%)
3 Jul 2025 : 15.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Salatiga, Yogyakarta

Kisah Sedih Ibu Prihatin, Seorang Diri Rawat Bayinya Lahir dengan Kelainan Usus

3 Jul 2025 : 15.05 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Kisah Sedih Ibu Prihatin, Seorang Diri Rawat Bayinya Lahir dengan Kelainan Usus

Esposin, SALATIGA – Kisah sedih datang dari seorang ibu bernama Prihatin yang tinggal di Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).

Pasalnya dia seorang diri harus merawat bayinya yang masih berumur 4 bulan yang lahir prematur dengan mengalami kelainan usus yang tidak berfungsi dengan baik.

Ditemui Espos di indekosnya, Prihatin mengatakan, bayinya yang diberi nama Delisa Khanza Ramadana itu lahir dalam usia kandungan sekitar tujuh bulan. Anaknya lahir secara prematur di Rumah Sakit dr.Asmir Kota Salatiga.

“Saat lahir itu beratnya 800 gram, kemudian dirawat di Inkubator selama 13 hari. Tapi adek itu tidak ada BAB, BAB-nya itu hanya muncul flek aja gitu,” terang Prihatin, Kamis (3/7/2025).

Selanjutnya, anaknya di rujuk ke Rumah Sakit dr Sardjito, Yogyakarta untuk dilakukan tindakan operasi awal pembuatan lubang stoma untuk BAB. Hal itu dilakukan karena adanya pembusukan di usus bayinya.

“Kemarin sudah kontrol di dr Sardjito, kalau saya ingin segera dioperasi lagi karena semakin besar stoma-nya. Namun dokternya menyarankan agar berat badan bayinya naik dulu sampai 4 kilogram, baru bisa dilakukan operasi. Sekarang baru dua kilogram lebih,” jelasnya.

Diakuinya dirinya saat ini tinggal sendiri di indekosnya bersama tiga anaknya. Setelah dirinya sudah cerai dengan suaminya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya mengandalkan bantuan, baik dari pemerintah maupun tetangganya. Sebab dirinya tak bisa lagi bekerja, karena harus setiap saat menjaga dan merawat sang anak.

“Kebutuhan sehari-hari mengandalkan bantuan dan berhutang. Saat ini sedang mengurus administrasi untuk keperluan pengajuan bantuan dan untuk operasi,” ungkap Prihatin.

Kebutuhan anaknya, kata Prihatin, juga cukup tinggi. Seperti mengganti plastik stoma setiap dua hari sekali membutuhkan biaya Rp130.000. Selain itu, anaknya juga membutuhkan susu khusus yang harganya cukup mahal.

Sementara itu, Lurah Sidorejo Lor Giovanni Raissa Is mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap ibu Prihatin. Selain itu, dari PKK RW dan kelompok sosial juga sudah memberikan perhatian khusus terhadap kesulitan Prihatin.

“Bantuan untuk susu sudah ada bantuan dari beberapa pihak. Karna kami dari kelurahan, kita bantu koordinasi dengan puskesmas, dinas sosial, dan edukasi terhadap ibu Prihatin,” jelas Raissa.

Sentimen: neutral (0%)