Esposin, SOLO - Guna mendorong digitalisasi, Bank Indonesia (BI) Solo akan membantu dengan pemasangan penguat sinyal di sejumlah lokasi destinasi wisata di Wonogiri. Hal itu dilakukan agar masyarakat atau pengunjung bisa dengan mudah mengakses Internet ketika berada di lokasi tersebut. 

Berdasarkan komunikasi dengan pemerintah daerah setempat, diketahui jika Wonogiri memiliki beberapa destinasi di wilayah pantai. Di mana saat ini juga sudah memiliki pengunjung yang jumlahnya cukup banyak. Hanya, saat ini terkait pengelolaan dan pengembangan juga belum maksimal karena terkendala jaringan internet. 
Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi, menyampaikan telah melakukan diskusi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengenai potensi pariwisata pantai di daerah tersebut. 

"Bahwa di beberapa tempat wisata itu pengunjungnya lumayan banyak. UMKM yang jualan juga lumayan banyak. Tapi ketika tidak ada internet, untuk melakukan transaksi harus benar-benar mengandalkan tunai. Ketika tidak bawa uang atau hanya bawa uang tunai terbatas, bisa jadi tidak jadi transaksi, kasihan UMKM-nya," kata dia saat ditemui di Jakarta, 20 Juni lalu. 

Salah satu solusinya, pengunjung yang tidak membawa uang tunai harus mengakses ATM. Tapi jika lokasi ATM juga jauh, tentu akan menjadi kendala.  Di sisi lain, saat ini tren untuk melakukan live video mengulas destinasi wisata yang dikunjungi, juga cukup marak dilakukan kalangan anak muda. Hanya, aktivitas itu juga memerlukan akses internet.

Menurutnya kegiatan mengulas destinasi wisata untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat luas melalui media sosial atau lainnya, juga akan memberikan dampak positif untuk destinasi tersebut. Sebab dengan begitu destinasi akan semakin dikenal dan menarik pengunjung lebih banyak. 

"Akhirnya setelah kami berdiskusi dengan beberapa [pengelola] pantai, ada tiga pantai yang disampaikan [Sembukan, Nampu]. Nanti kami akan lakukan pilot project dulu, kami akan coba ambil dua tempat untuk dipasang penguat sinyal  yang dapat menjangkau radius 1-2 km," kata dia. 

Melalui upaya itu diharapkan masyarakat, terutama para pedagang atau UMKM di lokasi itu, nantinya juga bisa melakukan transaksi nontunai melalui QRIS. Terkait penyiapan QRIS, Bank Indonesia akan menggandeng perbankan. Diharapkan melalui penguatan digitalisasi tersebut akan turut meningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya. 

"Jadi ekosistem di lokasi itu akan kami bentuk. Namun tentunya kami nanti juga akan bahas dengan masyarakat mengenai pemeliharaannya," lanjut dia. 
Untuk pilot project tersebut direncanakan akan dimulai tahun ini. Namun untuk lokasinya belum dapat disampaikan lebih lanjut.