Sentimen
Undefined (0%)
2 Jul 2025 : 11.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Waspada, Ini Faktor Risiko Keguguran pada Awal Kehamilan

2 Jul 2025 : 11.40 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bugar

Waspada, Ini Faktor Risiko Keguguran pada Awal Kehamilan

Esposin, SOLO — Keguguran menjadi satu kondisi yang tentunya tidak ingin dialami setiap ibu hamil. Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko terjadinya keguguran yang perlu diperhatikan. 

Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Kresno Condro Adhi, Sp.OG, M.Kes, F.MAS, D.MAS., menjelaskan secara pengertian, keguguran merupakan keluarnya janin atau batalnya kehamilan pada usia kehamilan di bawah 20 minggu atau ketika berat badan bayi kurang dari 500 gram. Untuk itu yang dinamakan keguguran, paling sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. 

Mengebai penyebab utamanya, dia menyampaikan bahwa secara statistik penyebab keguguran banyak disebabkan karena kelainan kromosom pada janin. 

"Itu yang paling umum. Mudahnya, mungkin dari bibitnya yakni dari spermanya atau sel telurnya, mungkin pas jadi itu pas yang kurang baik, sehingga ketika tumbuh juga tidak bisa tumbuh maksimal, kemudian luruh atau keguguran," jelasnya. 

 

Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Kresno Condro Adhi, Sp.OG, M.Kes, F.MAS, D.MAS. (Istimewa)
Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Kresno Condro Adhi, Sp.OG, M.Kes, F.MAS, D.MAS. (Istimewa)

Faktor lain yang berpengaruh pada terjadinya keguguran yakni usia ibu hamil.  Misalnya, pada ibu yang usianya sudah di atas 35 tahun, kemungkinan besar kualitas sel telur yang dihasilkan tidak sebaik waktu usia 20-30 tahun.

Hal itu juga berlaku pada pria. Pria di atas 40 tahun atau dengan riwayat kesehatan yang kurang baik serta memiliki kebiasaan merokok, kualitas sperma yang dibentuk juga tidak bagus. Dengan begitu ketika terjadi kehamilan, risiko keguguran akan lebih tinggi. Selain itu jika sebelumnya ibu hamil memiliki riwayat keguguran, hal itu juga akan berpengaruh. 

"Kemudian adanya penyakit-penyakit tertentu pada ibu seperti hipertensi, diabetes, lupus dan lainnya, biasanya bisa meningkatkan risiko keguguran. Ada juga faktor inveksi seperti rubella, toksoplasma dan lainnya juga berpengaruh," kata dia. 

Selanjutnya faktor yang juga tak kalah penting adalah lifestyle. Kebiasaan merokok, minum alkohol, obesitas juga berpengaruh pada kehamilan. Begitu juga dengan stres dan kelainan anatomi. 

"Artinya setiap orang memiliki faktor risiko masing-masing. Itulah fungsinya saat kontrol, persiapan sebelum kehamilan, kita cari tahu masalah apa yang ada pada masing-masing pasangan. Kita cari tahu dulu problemnya sehingga saat merencanakan kehamilan, risiko dapat ditekan," lanjutnya.  


 

Sentimen: neutral (0%)