Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Kunjungi Kampung Wisata Batik Laweyan, Wawali Solo Astrid Ngaku Dapat Inspirasi
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani berkunjung ke Batik Mahkota, Kampung Wisata Batik Laweyan, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (2/6/2025). Dalam kunjungan itu, Astrid mendapatkan inspirasi terkait upaya melestarikan budaya Jawa.
Astrid mengaku ingin menggerakkan semangat belajar serta melestarikan tradisi Jawa tidak hanya melibatkan wisatawan tetapi mengajak generasi muda. Anak muda kini sudah mulai jarang menggunakan bahasa Jawa maupun aksara Jawa.
“Di Batik Mahkota ada kelas aksara Jawa, tadi ada batik wayang beber yang menceritakan sejarah Kampung Batik Laweyan, Kota Solo, juga sejarah Indonesia. Cerita itu dikemas dalam budaya Jawa,” kata dia kepada wartawan, Rabu (2/7/2025) siang.
Dia menjelaskan karya serta kegiatan rutin Batik Mahkota di Kampung Batik Laweyan Solo itu bisa menarik wisatawan serta generasi muda untuk nyaman menggunakan bahasa Jawa serta melestarikan budaya Jawa.
“Saya mendapatkan masukan, ayo buat gerakan melestarikan budaya Jawa mulai dari lingkungan terdekat melalui Jumat Jawi Jangkep, di mana tidak hanya mengenal budaya Jawa sehari-hari untuk anak muda, untuk masyarakat Solo secara umum,” papar dia.
Astrid mengatakan mengenalkan budaya dan tradisi Jawa bisa memakai belangkon, mengenakan pakaian batik sebagai gaya hidup. Gerakkan semangat belajar serta melestarikan tradisi Jawa dari Batik Mahkota bisa diperluas.
“Khusus pendidikan, muatan lokal tentu jadi sangat baik. Kami mengarahkan dan rekomendasikan muatan lokal baik aksara Jawa maupun seni dan budaya Jawa,” papar dia.
Diberitakan sebelumnya, setelah sukses dengan program Kamis Inggrisnya di lingkungan kerjanya di Balai Kota Solo, Astrid Widayani mempertimbangkan program Jawi Jangkep. Program itu akan saling melengkapi di lingkungan Pemkot Solo.
Sebab dia menilai Solo merupakan kota yang mendunia tapi tidak boleh meninggalkan atau kehilangan kearifan lokalnya. Astrid menyiratkan program itu akan meliputi beberapa aspek budaya Jawa, bukan hanya bahasa. Menurut dia, melestarikan budaya tidak hanya tentang bahasa, melainkan juga pakaian, kuliner, adat istiadat dan tradisi.
Sentimen: neutral (0%)