Esposin, SOLO — Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Solo terus berupaya mengembangkan ekosistem basket di Kota Bengawan. Tiga klub baru kini bergabung dan resmi menjadi anggota Perbasi Solo.

Peresmian ini dilakukan oleh Perbasi Solo di sela-sela acara persiapan Kejuaraan Kota (Kejurkot) Solo, Senin (1/7/2025) malam. Ketiga klub tersebut adalah Puma Reborn, Saroja Basketball Club, dan Next Level Basketball Club. Ketiga klub ini menggenapi jumlah klub basket di bawah naungan Perbasi Solo menjadi 10 klub.

Ketua Perbasi Solo, Bagus Andrean John atau yang akrab disapa Paman John, mengatakan bahwa penambahan anggota baru adalah bagian penting dalam rencana jangka panjang Perbasi Solo.

“Tiga klub ini bukan kejutan, karena sudah ada dalam blueprint kami. Perbasi Solo punya rencana kerja 10 tahun, dan di tahun ketiga ini memang kami buka kesempatan luas bagi komunitas basket untuk membentuk klub resmi dengan AD/ART dan program pembinaan yang jelas,” ujarnya.

Tak selesai sampai di situ, Perbasi Solo juga mendukung sistem pembinaan usia dini di Kota Solo. Termasuk kewajiban bagi klub untuk memiliki pembinaan usia dini dari KU-8 hingga KU-16. Bagi Paman John, ini penting untuk menjaga keberlanjutan bola basket di Kota Solo.

“Kami minta setiap klub punya KU-8 sampai KU-16 sebagai komitmen untuk usia dini. Selain itu, wasit juga kami perhatikan, setiap klub kami minta mengirim dua talenta terbaik untuk kami latih jadi wasit.”

“Ini jadi bagian pembenahan sistem, karena di liga saat ini yang jadi masalah utama adalah kurangnya kaderisasi wasit dari level bawah. Semua pelatihan dan akomodasi ditanggung oleh Perbasi Solo,” tambahnya.

Perbasi Solo saat ini sedang mempersiapkan diri untuk Kejurkot Basket Solo 2025, yang akan dibagi dalam dua sesi: pertengahan dan akhir tahun. Lebih dari 40 tim dari berbagai kelompok umur dipastikan ambil bagian dalam ajang ini.

Format liga akan diterapkan dari KU-8 hingga KU-50, termasuk kelompok KU-18, KU-23, KU-30, dan KU-40. Kompetisi ini akan digelar di beberapa GOR ternama di Solo seperti Sritex Arena, GOR Manahan, GOR Kalam Kudus, GOR Mikael, GOR UNS, hingga GOR Hatta.

Dengan sistem pembinaan yang sistematis dan kompetisi reguler yang terstruktur, Perbasi Solo berharap bisa menjadi kiblat pembinaan bola basket usia dini di Indonesia.

“Kami ingin menciptakan ekosistem bola basket yang sehat dan profesional, agar dari Solo bisa lahir atlet-atlet berkualitas nasional bahkan internasional,” pungkas Paman John.