Sentimen
Undefined (0%)
2 Jul 2025 : 07.00
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait
Benget Saragih

Benget Saragih

Pengeluaran Warga di Solo untuk Rokok Lebih Besar daripada Sayur dan Telur

2 Jul 2025 : 07.00 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pengeluaran Warga di Solo untuk Rokok Lebih Besar daripada Sayur dan Telur

Esposin, SOLO -- Pengeluaran belanja per kapita untuk rokok dan tembakau warga di Solo lebih besar daripada pengeluaran untuk sayur-sayuran, telur dan susu, daging serta buah-buahan. Hal ini berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) Solo 2024.

Menurut data tersebut, rata-rata pengeluaran sebulan satu warga di Solo senilai Rp1.702.139. Dari jumlah itu 3,58 persen atau Rp60.852 di antaranya dibelanjakan untuk rokok dan tembakau.

Di sisi lain pengeluaran untuk sayur-sayuran hanya 3,45 persen atau Rp58.683/bulan. Kemudian untuk  telur dan susu 2,85 persen atau Rp48.458/bulan dan daging 2,39 persen atau Rp40.644/bulan. Sedangkan untuk belanja buah-buahan sebesar 2,39 persen atau Rp40.732/bulan.

Jika dilihat berdasarkan kelompok masyarakat, 20 persen kelompok pengeluaran teratas rata-rata mengeluarkan Rp90.250/bulan untuk rokok dan tembakau.  Kemudian untuk 40 persen kelompok menengah Rp67.838/bulan, dan 40 persen kelompok terendah Rp39.070/bulan.

Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Solo juga tidak jauh beda dengan Jawa Tengah secara umum. Rata-rata warga di Jateng mengeluarkan Rp81.779/bulan untuk rokok dan tembakau. Angka ini di atas rata-rata pengeluaran untuk sayur-sayuran Rp51.295/bulan, buah-buahan Rp34.467/bulan, telur dan susu Rp34.742, dan daging Rp27.701.

Sebagai informasi, jumlah perokok di Kota Solo cenderung fluktuatif dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2022–2024). Pada 2022 lalu tercatat 79.954 jiwa di Kota Solo merupakan perokok dari berbagai kelompok usia. 

Kemudian naik drastis menjadi 98.424 jiwa pada 2023. Lalu turun menjadi 85.182 jiwa pada 2024. Angka ini  menunjukkan bahwa sekitar 2 dari 20 warga Solo merupakan perokok.

Salah satu perokok di Solo yang enggan disebut namanya menyebut angka pengeluaran rokok dan tembakau per bulan  yang dirilis BPS Solo dinilai terlalu sedikit. Pasalnya dengan Rp60.852 itu hanya cukup untuk empat hari.

Harga Rokok

“Masa sedikit sekali? Bagi perokok angka segitu [Rp60.852] hanya cukup empat hari dengan harga rokok termurah Rp15.000-an. Kalau harga rokoknya yang mahal Rp30.000 itu hanya habis dalam dua hari,” kata dia saat diwawancarai Espos, Selasa (1/7/2025).

Dia mengaku pengeluarannya untuk rokok dan tembakau kurang lebih Rp225.000/bulan. Menurutnya angka tersebut bisa lebih mengingat harga rokok semakin naik dan kondisi keuangan saat itu.

Namun begitu dia memastikan pengeluaran rokok dan tembakau tidak melebihi untuk kebutuhan makanan lain seperti buah-buahan, sayur, dan protein hewani lainnya.

“Kalau saya pengeluaran rokok tidak melebihi konsumsi makanan keluarga saya. Saya saja untuk beli buah-buahan dalam sebulan bisa lebih dari Rp300.000,” tandasnya.

Salah satu perokok lainnya, mengaku pengeluarannya untuk rokok dan tembakau jauh dari angka BPS. Rata-rata dalam satu bulan dia bisa menghabiskan uang Rp200.000 untuk rokok. “Minimal kalau perokok aktif seperti saya ya Rp200.000/bulan, artinya lebih dari angka BPS,” ungkap dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Retno Erawati Wulandari, belum bisa dimintai tanggapan mengenai topik ini. Retno tidak merespons upaya Espos untuk menghubunginya.

Dikutip dari Harian Jogja, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan pengeluaran untuk belanja rokok di dalam keluarga tiga kali lipat lebih tinggi dari belanja telur.

"Yang miris adalah berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2021, persentase pengeluaran per kapita masyarakat di perkotaan untuk rokok kretek filter sebesar 11,30 persen, sedangkan untuk telur ayam ras hanya 4,30 persen," kata Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Kemenkes dr. Benget Saragih dalam diskusi bersama TCSC-IAKMI di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Persentase, lanjut dia, pengeluaran per kapita masyarakat di perdesaan berdasarkan data BPS untuk belanja rokok kretek filter yakni 10,7%, jauh berbeda dibandingkan belanja telur ayam ras sebesar 3,69%.

Sentimen: neutral (0%)