Sentimen
Undefined (0%)
1 Jul 2025 : 18.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blora

Tokoh Terkait

7 Calon Murid Mundur dari Sekolah Rakyat di Blora, Alasannya Ini

1 Jul 2025 : 18.01 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

7 Calon Murid Mundur dari Sekolah Rakyat di Blora, Alasannya Ini

Esposin, BLORA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah (Jateng), mendapat pendaftar sebanyak 50 calon murid baru di Sekolah Rakyat (SR) pada tahun ajaran Juli 2025 ini. Namun, dari total itu, tujuh di antaranya mengundurkan diri karena lebih memilih sekolah umum.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengatakan Sekolah Rakyat tersebut berada di eks SD 4 Balun, Kecamatan Cepu.

Pada tahap percepatan ini, pihaknya mendapat kuota 2 rombongan belajar (Rombel) atau setara 50 murid di jenjang SMA.

“Dan kemarin saat masa pendaftaran, awalnya ada 53 CMD [calon murid baru], kemudian kita Verval [verifikasi faktual], home visit, kita tanyakan apakah bersedia sekolah di SR,” kata Luluk saat dihubungi Espos, Selasa (1/7/2025).

Dari hasil Verval dan komunikasi tersebut, lanjut Luluk, tujuh di antaranya tidak mau sekolah di SR. Mereka lebih memilih untuk sekolah di sekolah umum.

“Tujuh undur diri karena ingin di SMA umum. Tetapi di kami masih ada yang daftar lagi. Kita kembali Verfal, bisa masuk, terisi kembali yang mundur. Akhirnya sesuai kuota, 50 terpenuhi,” sambungnya.

Kendati telah memenuhi kuota 50 murid, Luluk tak menampik bahwasanya masih ada yang ingin mendaftar ke SR. Namun, karena Rombel sudah penuh, pihaknya tak bisa mengakomodir harapan tersebut.

Oleh karenanya, Pemkab Blora berharap ditahap kedua nanti, kuotanya bisa ditambah. Sehingga, para CMD yang masuk di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), ke depannya bisa terakomodir untuk sekolah di SR.

“Iya, masih ada yang tidak bisa tertampung. Informasi terbaru, sudah ada empat belum bisa daftar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Jateng, Imam Maskur, mengatakan Rakyat yang akan beroperasi di tahun ajaran 2025 memang dikhususkan bagi masyarakat yang masuk dalam DTSEN.

Harapannya, program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini bisa membantu masyarakat kurang mampu dalam memberi pendidikan gratis kepada anak-anaknya.

“Jadi ini untuk orang-orang kurang mampu agar mendapat tempat untuk mereka memperoleh pendidikan yang layak bagi anak-anaknya,” kata Imam.

Sentimen: neutral (0%)