Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga
Kab/Kota: Michigan, Surabaya
Dedikasi Mengajar Antarkan Dosen UNAIR Raih Beasiswa Studi ke Amerika
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, SURABAYA – Alumni Program Studi D3 Bahasa Inggris Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR), Ni’man Nashier, mendapatkan kesempatan untuk menempuh studi lanjut di luar negeri melalui beasiswa Fulbright. Ia akan melanjutkan studi magister-nya pada program Teaching English to Speakers of Other Languages (TESOL) dan Applied Linguistics di Michigan State University, Amerika Serikat.
Saat ini, Ni’man aktif mengajar di sejumlah perguruan tinggi, salah satunya sebagai dosen luar biasa Prodi D3 Bahasa Inggris FV UNAIR, tempat ia menyelesaikan studi diploma tiganya. Ia juga pernah menjabat sebagai staf Mobility Research and Initiative di Airlangga Global Engagement (AGE), sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus mengajar.
Motivasinya mendaftar beasiswa berawal dari pesan sang ayah serta keresahannya sebagai pengajar yang kerap kali menjumpai banyak mahasiswa kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris.
“Secara personal, ini amanah almarhum bapak. Beliau selalu bilang, sekolah yang rajin biar bisa kuliah ke luar negeri. Secara profesional, saya ingin menemukan formula yang pas agar mereka lebih ekspresif dan percaya diri saat berbicara bahasa Inggris,” tuturnya.
Seleksi Beasiswa Fulbright
Ni’man menempuh proses seleksi beasiswa Fulbright yang cukup panjang, mulai dari seleksi administrasi hingga wawancara. Menurutnya, tahapan yang paling menantang adalah ketika menunggu pengumuman dari kampus tujuan, yang memakan waktu berbulan-bulan. Dari empat kampus yang ia pilih, tiga diantaranya memberikan tawaran penerimaan.
Ni’man menjatuhkan pilihannya pada Michigan State University di Amerika Serikat, bukan tanpa alasan. Program TESOL dan Applied Linguistics yang ditawarkan kampus tersebut berkaitan erat dengan pengalamannya mengajar. Baik di dalam maupun luar lingkungan kampus.
Lebih lanjut, Ni’man menilai bahwa keterkaitan antara bidang studi, pengalaman profesional, dan kontribusi di masa depan penting dalam proses seleksi. “Kita harus tahu dulu apa yang ingin dipelajari. Dokumen dan esai juga perlu kita sesuaikan dengan pengalaman serta akademik. Kalau punya pengalaman yang relevan dengan bidang yang kita tuju, itu akan jadi nilai tambah besar,” ungkapnya.
Mengembangkan Kurikulum Vokasi
Setelah menyelesaikan studi magister-nya nanti, Ni’man ingin kembali dan berkontribusi untuk pendidikan vokasi di Indonesia. Kendati menjadi dosen luar biasa dan tidak memiliki ikatan langsung seperti dosen tetap, Ni’man berharap dapat ikut mengembangkan kurikulum vokasi yang lebih aplikatif serta menciptakan sistem pembelajaran dengan keterampilan praktis.
“Saya ingin ada kurikulum bahasa Inggris vokasi yang realistis dan aplikatif, bukan hanya teori. Harapannya bisa membekali mahasiswa dengan keterampilan yang benar-benar berguna di dunia kerja,” jelasnya.
Ni’man dijadwalkan berangkat ke Amerika pada pertengahan Agustus, setelah menyelesaikan seluruh tanggung jawab pengajarannya. Ia juga membagikan pesan untuk civitas academica UNAIR yang tertarik menempuh studi lanjut ke luar negeri. Menurutnya, menentukan bidang studi dan alasan kuat sebelum mendaftar beasiswa adalah langkah penting yang tidak boleh terlewat.
“Pesan saya untuk dosen, staf, atau mahasiswa yang ingin studi lanjut ke luar negeri, terutama lewat beasiswa, adalah pahami dulu bidang studi yang benar-benar kalian ingin pelajari. Harus spesifik dan relevan. Dan yang pasti, cari tahu alasan kuat kenapa harus belajar di luar negeri,” tutupnya. (NA)
Sentimen: neutral (0%)