Sentimen
Undefined (0%)
30 Jun 2025 : 10.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv, Washington

Partai Terkait

PBB Didesak Akui Israel dan AS sebagai Inisiator Serangan ke Iran

30 Jun 2025 : 10.44 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

PBB Didesak Akui Israel dan AS sebagai Inisiator Serangan ke Iran

Esposin, TEHERAN — Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mendesak Dewan Keamanan PBB mengakui Tel Aviv dan Washington sebagai inisiator yang memulai tindakan agresi dan menuntut agar mereka memberikan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan selama serangan terhadap Iran.

Pernyataan tersebut disampaikan Araghchi dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Rusia Ria Novosti pada Senin (30/6/2025).

“Kami secara resmi meminta agar Dewan Keamanan untuk mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi dan mengakui tanggung jawab mereka, termasuk pembayaran kompensasi dan reparasi,” demikian isi surat tersebut yang dikutip dari saluran resmi Telegram milik sang menteri.

Araghchi juga menyerukan agar Dewan Keamanan PBB meminta mereka bertanggung jawab atas agresi tersebut dan mencegah terulangnya kejahatan serupa.

Israel melancarkan operasi terhadap Iran pada malam 13 Juni, dengan menuduhnya menjalankan program nuklir militer rahasia.

Target dari pemboman udara dan serangan oleh kelompok sabotase mencakup fasilitas nuklir, jenderal militer, fisikawan nuklir terkemuka, dan pangkalan udara.

Iran menolak tuduhan tersebut dan menanggapinya dengan serangan militer. Kedua pihak saling melancarkan serangan selama 12 hari dengan Amerika Serikat ikut serta dalam konflik ini dengan melancarkan satu kali serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.

Teheran kemudian menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar, pada malam 23 Juni dengan menyatakan bahwa Iran tidak berniat untuk melakukan eskalasi lebih lanjut.

Pernyataan Trump Soal Nuklir Iran

Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan harapannya bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS tersebut telah menjadi “pelampiasan” dan jalan menuju perdamaian dan harmoni di Timur Tengah kini menjadi memungkinkan.

Ia juga mengatakan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang secara resmi akan mengakhiri perang 12 hari setelah 24 jam.

Iran kemungkinan tidak hanya memiliki tiga, tetapi empat fasilitas nuklir utama, meskipun salah satunya dianggap kurang penting dibandingkan yang lain, kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (30/6/2025).

“Kami tahu mereka memiliki banyak situs, kemungkinan tiga ditambah satu lagi, tetapi itu adalah tiga situs utama mereka, dan kami tahu mereka harus menyerahkannya,” kata Trump kepada Fox News. Kendati demikian, Presiden AS itu tidak menyebutkan secara spesifik fasilitas mana yang ia maksud.

Duduk Perkara

Pada 22 Juni, AS menyerang tiga situs nuklir Iran yakni Natanz, Fordow, dan Isfahan, yang kemudian mendorong Teheran untuk meluncurkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6/2025).

Trump mengatakan pada Senin malam waktu setempat bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang, setelah 24 jam, akan menjadi akhir resmi dari “perang 12 hari.”

Pada Selasa (25/6/2025). Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.

Israel melancarkan operasi besar-besaran terhadap Iran pada dini hari 13 Juni, dengan menuduh Teheran menjalankan program nuklir militer secara rahasia. Teheran membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise 3 pada hari yang sama, yang menargetkan sasaran militer di Israel.

Iran membantah bahwa program nuklirnya memiliki tujuan militer, sebuah klaim yang didukung oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, yang mengatakan pada pekan lalu bahwa IAEA tidak memiliki bukti konkret bahwa Iran menjalankan program senjata nuklir aktif.

Sentimen: neutral (0%)