Sentimen
Undefined (0%)
28 Jun 2025 : 13.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Salatiga, Semarang, Solo

Ini 5 Pos Pengeluaran Terbesar Warga di Solo Selama Satu Bulan

28 Jun 2025 : 13.48 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ini 5 Pos Pengeluaran Terbesar Warga di Solo Selama Satu Bulan

Esposin, SOLO--Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat rata-rata pengeluaran per kapita atau per orang di Kota Bengawan pada 2024 dalam satu bulan adalah Rp1.702.139. Pengeluaran tersebut digunakan untuk konsumsi makanan dan nonmakanan.

Angka itu jauh di atas pengeluaran rata-rata masyarakat Jawa Tengah yang berada di angka Rp1.271.678 per bulan. Sedangkan jika dibandingkan dengan daerah lain di Jateng, Solo berada di peringkat ketiga daerah dengan biaya hidup termahal, di bawah Kota Semarang dan Salatiga.

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Solo 2024, berikut lima pos pengeluaran terbesar warga di Solo dalam satu bulan:

Perumahan dan fasilitas rumah tangga
Kebutuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga menjadi pos pengeluaran terbesar bagi warga Solo dengan nominal Rp508.120/bulan. Pengeluaran ini meliputi biaya perumahan, sewa rumah, air, listrik, bahan bakar, perlengkapan rumah tangga, dan peralatan rumah tangga. 

Aneka barang dan jasa
Warga setidaknya mengeluarkan uang sebesar Rp272.418/bulan untuk belanja barang dan jasa. Ini menjadikan pos pengeluaran terbesar kedua. Pengeluaran ini mencakup: pakaian, alas kaki, dan tutup kepala; barang tahan lama (misalnya peralatan rumah tangga, elektronik); serta keperluan pesta dan upacara. 

Pajak, pungutan, dan asuransi
Pos pengeluaran pajak, pengutan, dan asuransi menjadi yang terbanyak ketiga. Rata-rata warga di Solo mengeluarkan uang Rp83.911.

Makanan dan minuman jadi
Warga di Solo menghabiskan uang Rp759.775/bulan untuk membeli makanan atau minuman jadi. Pengeluaran ini mencakup roti, biskuit, gorengan, nasi goreng, gado-gado, soto, bakso, mi instan, makanan ringan, dan makanan olahan lainnya.

Beras atau padi-padian
Beras masih menjadi makanan pokok warga di Solo. Ini dibuktikan dengan pengeluaran untuk membeli beras dalam satu bulan menjadi yang terbesar kelima. Dalam satu bulan warga membelanjakan uangnnya sebesar Rp78.422 untuk membelk beras.

Menariknya, setelah beras pengeluaran terbesar berikutnya adalah rokok dan tembakau. Rata-rata dalam satu bulan warga mengeluarkan uang Rp60.852 untuk beli rokok dan tembakau. Pengeluaran rokok mengalahkan daging, susu dan telur, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kepala BPS Kota Solo, Ratna Setyowati, mengatakan pengeluaran konsumsi per kapita Kota Solo pada 2024 itu mengalami kenaikan sekitar Rp100.000 dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat data-data sebelumnya, lanjut Ratna, tren pengeluaran masyarakat Solo mulai banyak dialokasikan untuk kebutuhan nonmakanan dibandingkan untuk makanan.

“Melihat polanya, konsumsi penduduk kota termasuk Solo ini memang mengalami pergeseran. Bahkan ke depan ada kemungkinan perbandingan pengeluaran makanan dan nonmakanan bisa 40:60. Itu juga menjadi gambaran kota-kota lainnya,” kata dia saat diwawancarai Espos, Selasa (17/6/2025).

Dilihat lebih terperinci, masyarakat yang masuk kelompok 40 persen terbawah pengeluaran makanan masih lebih besar daripada nonmakanan. Pengeluaran makanan senilai Rp414.927 sedangkan nonmakanan Rp346.125/bulan.

Selanjutnya masyarakat kelompok 40 persen menengah pengeluaran makanan dan nonmakanan relatif seimbang. Pengeluaran makanan Rp747.415/bulan sedangkan nonmakanan Rp779.221/bulan.

“Sedangkan masyarakat kelompok 20 persen teratas pengeluaran cenderung banyak dihabiskan untuk nonmakanan, masyarakat kelompok teratas ini menghabiskan rata-rata Rp2.452.609/bulan untuk nonmakanan dan Rp1.470.000 untuk makanan” jelas dia

Sementara itu salah satu warga Mojosongo, Nugroho Hasan, 27, mengatakan data BPS Solo tidak jauh berbeda dengan jumlah pengeluaran bulanannya. Bahkan pengeluarannya relatif lebih besar dari  Rp1.702.139. Hanya persentase pengeluarannya lebih banyak untuk konsumsi makanan dibandingkan nonmakanannya.

"Pengeluaran saya sekitar segitu, bahkan relatif lebih tinggi atau naik dari angka segitu. Bedanya alokasi pengeluaran makanan saya lebih besar untuk makanan daripada nonmakanan. 70:30-lah," kata dia kepada Espos, Selasa (24/6/2025)

Sentimen: neutral (0%)