Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Kab/Kota: Boyolali, Salatiga, Semarang, Solo, Yogyakarta
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Tak Kuat Nanjak, Truk Trailer Timpa Minibus di Boyolali hingga Ringsek
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI — Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan Solo-Semarang teparnya di tanjakan Tompak, Ampel, Boyolali pada Kamis (26/6/2025) pagi. Kecelakaan melibatkan truk trailer bermuatan kertas dengan minibus Toyota HiAce hingga mengakibatkan mobil itu ringsek.
Pantauan Espos di lokasi kejadian, truk menimpa badan sisi kanan bus hingga ringsek. Kedua kendaraan tersebut melintang di kedua sisi jalan Solo-Semarang hingga kendaraan besar dari kedua sisi tidak bisa lewat.
Sopir HiAce, Sumanto, mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 05.30 WIB mengatakan saat kejadian ia membawa tiga penumpang sehingga total ada 4 orang dalam minibus.
"Di tanjakan itu ada truk dari arah Semarang-Solo itu enggak kuat nanjak, posisi saya di belakangnya. Sudah melihat itu tidak kuat, terus saya mau ambil kanan untuk mendahului tapi keduluan truk mundur glondor akhirnya menimpa mobil saya," kata dia kepada wartawan di lokasi.
Truk mundur dan sempat menyeret mobil HiAce hingga berbalik arah. Namun, Sumanto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Ia mengatakan dari Salatiga mau ke arah Yogyakarta. Sementara itu, truk diketahui dari Jakarta akan ke Kartasura.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, membenarkan HiAce membawa tiga penumpang dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut walau kondisi mobil ringsek.
“Diduga truk pada saat kejadian tidak kuat menanjak sebagaimana penjelasan driver saat pemeriksaan awal,” jelas dia.
Ia menjelaskan truk berjalan dari arah Salatiga atau Semarang rem sudah blong dan angin sudah habis. Lalu, ketika menanjak tidak kuat.
Rosyid menduga truk mengalami kelebihan muatan atau over dimensi over load (ODOL). Ia mengatakan dari hasil identifikasi sementara, truk bermuatan kertas tersebut membawa 46 ton-50 ton.
“Ini sangat berbahaya apabila ODOL berjalan di jalan raya tanpa pengawasan dan regulasi dari seluruh pemangku kepentingan,” kata dia.
Ia mengatakan kejadian tersebut menjadi pembelajaran untuk semua pihak bahwa perusahaan yang melakukan pengiriman atau ekspedisi atau menitipkan barang dan seluruh komponen di dalamnya harus ikut bertanggung jawab memastikan bahwa kendaraan layak jalan dan tidak ODOL.
“Risiko di jalan, keselamatan pengguna jalan yang dipertaruhkan. Jadi harapannya dengan tidak ada ODOL ini, dapat mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan raya dan tentunya menjaga keselamatan pengendara di jalan,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)