Sentimen
PT SBI Tetap Tangguh di Tahun yang Penuh Tantangan
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Esposin, JAKARTA — Sinergi dan semangat dari manajemen dan seluruh tim menjadikan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk tetap tangguh dan kompetitif di tengah berbagai tekanan.
Tidak dipungkiri bahwa 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk menjaga konsistensi pertumbuhan kinerja di pasar yang sangat kompetitif.
Meskipun ekonomi nasional menunjukan tren positif, industri semen menghadapi tekanan yang signifikan. Direktur Utama PT SBI, Asri Mukhtar mengatakan sepanjang 2024 industri semen menghadapi ketatnya persaingan pasar, cuaca ekstrem, serta melemahnya permintaan dari sektor ritel. Selain itu situasi global menciptakan situasi tekanan berlapis pada pasar yang sudah mengalami kontraksi.
Melalui Paparan Publik yang disampaikan Rabu (25/6/2025) di Jakarta ia mengatakam bahwa secara global penjualan semen tercatat 64,9 juta ton atau mengalami penurunan 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelemahan daya beli masyarakat dan lambatnya pembangunan infrastruktur baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang belum sepenuhnya mendorong permintaan, menjadi faktor utama penurunan ini.
Di sisi lain sektor properti juga masih mengalami tekanan dari melemahnya daya beli masyarakat. “Meski demikian, perusahaan tetap optimistis dan terus berupaya menjaga kinerja serta meningkatkan efisiensi dan inovasi untuk mempertahankan daya saing di tengah kondisi yang dinamis. Sinergi dan semangat yang luar biasa dari manajemen dan seluruh tim menjadikan PT SBI tangguh dan kompetitif di tengah tekanan,” ujarnya dalam paparan yang diikuti juga oleh direksi lainnya.
Mereka adalah Soni Asrul Sani (Direktur), Oni Suprihartono (Direktur), Yasuhidi Abe (Direktur), Andika Lukmana (Corporate Secretary), Farid Nugraha (Finance Group Head), dan Joan Kesian (Group Head).
Asri Mukhtar melaporkan bahwa perseroan mencatat volume penjualan semen dan terak sebesar 13,19 juta ton turun 4,9 persen dari 13,86 juta ton di 2023. Pendapatan dari segmen semen turun 4,2 persen menjadi Rp10,9 triliun pada tahun 2024. Pendapatan dari penjualan beton siap pakai turun 5,8 persen dari Rp1,22 triliun menjadi Rp1,15 triliun.
Pendapatan dari jasa konstruksi turun dari Rp96,42 miliar menjadi Rp43,42 miliar di tahun 2024. Di sisi lain, penjualan agregat naik signifikan sebesar 37,3 persen dari Rp95 miliar menjai Rp130,47 miliar. Laba kotor turun 7,86 persen dari Rp2,77 triliun menjadi Rp2,55 triliun.
Ebitda tercapai Rp2,1 triliun turun 7,8 persen dibandingkan 2023. Beban pokok pendapatan pada 2024 turun 3,48 persen karena penurunan biaya pabrikasi dan bahan baku yang digunakan.
Laba tahun berjalan turun 16,72 persen menjadi sebesar Rp745,1 miliar. Total ekuitas naik 3 persen menjadi Rp12,91 triliun.
“Sementara itu total liabilitas turun sebesar 16 persen menjadi Rp8,13 triliun, dan total aset juga turun 5,23 persen menjadi Rp21 triliun,” ujar Asri dalam paparan yanag diikuti Espos secara daring.
Dari sisi rasio keuangan, rasio lancar turun menjadi 1,05 di tahun 2024. Rasio pinjaman terhadap jumlah aset turun menjadi 0,10. Rasio pinjaman terhadap jumlah ekuitas turun menjadi 0,17. Rasio perputaran aset turun menjadi 0,55.
Margin laba kotor turun menjadi 21,63, margin laba usaha menjadi 10,67 persen, margin laba bersih turun menjadi 6,30 persen.
Konsistensi perseroan menerapkan efisiensi di segala lini dan inovasi berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga kinerja perseroan di tengah persaingan yang ketat, dinamika harga komoditas dan energi, dan market over capacity.
Fokus perusahaan ada pada peningkatan di empat sektor yaitu:
- Operational excellence
- Process and assets optimation
- Sustainable development
- People and leaders
Semuanya memperkuat langkah strategis perseroan untuk menghadapi tantangan yang ada sebagai bagian dari langkah strategis dalam mendorong operasional excellence.
Sentimen: neutral (0%)