Sentimen
Undefined (0%)
25 Jun 2025 : 18.35

Ada Peningkatan Ekspektasi Gencatan Senjata Israel-Iran, Rupiah Menguat Hari Ini

25 Jun 2025 : 18.35 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Ada Peningkatan Ekspektasi Gencatan Senjata Israel-Iran, Rupiah Menguat Hari Ini

Espos.id, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu (25/6/2025) di Jakarta menguat sebesar 54 poin atau 0,33% menjadi Rp16.300 per dollar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dollar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.292 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.370 per dollar AS.

Mata uang di Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang melemah 0,26% bersama won Korea sebesar 0,34%. Sementara itu, ringgit Malaysia dan baht Thailand menguat dengan persentase masing-masing sebesar 0,15% dan 0,10% terhadap dollar AS. 

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah didukung peningkatan ekspektasi gencatan senjata di Timur Tengah. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa gencatan senjata antara kedua belah pihak akan dimulai sekitar pukul 04.00 GMT (11.00 WIB), dengan Iran diharapkan untuk menghentikan operasinya terlebih dahulu untuk mengakhiri perang selama 12 hari, setelah 24 jam.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa tidak ada "kesepakatan" mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, ia mengatakan Iran akan siap untuk menghentikan serangan balasan lanjutan jika serangan Israel berhenti per pukul 04.00 waktu Teheran (07.30 WIB) pada Selasa (24/6/2025). Gencatan senjata itu dilakukan setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6/2025) sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.

“Sentimen risk-on ini juga mendukung tren penurunan yield SBN [Surat Berharga Negara] hingga 6 bps [basis points] di hari Rabu,” ucap Josua.

Besok, kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan seiring data penjualan AS yang diperkirakan mengalami penurunan. “Pelemahan data AS diperkirakan semakin meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih cepat,” kata dia. Berdasarkan faktor tersebut, rupiah pada Kamis (26/6/2025) diprediksi di kisaran Rp16.225-Rp16.325 per dolar AS.

Sementara pengamat valuta asing Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa investor kini mencermati pembicaraan terkait gencatan senjata antara Israel-Iran, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan kedua pihak untuk menegakkan langkah tersebut. Dari sisi kebijakan moneter, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan aturan bea masuk Trump berpotensi mendorong inflasi mulai musim panas ini. Hal itu disampaikan Powell di sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS, saat Partai Republik mempertanyakan alasan The Fed belum memangkas suku bunga.

Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Dunia mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia rentan terhadap ketidakpastian global dan geopolitik saat ini.  Lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada 2025 dan 4,8% pada 2026, melanjutkan tren perlambatan setelah pada kuartal I/2025 tumbuh 4,87% atau di bawah level psikologis 5%.

Selain itu, tekanan perekonomian global yang terjadi dinilai menghambat prospek penciptaan lapangan kerja dan mengurangi upaya mengatasi kemiskinan ekstrem karena kinerja perdagangan memburuk dan investasi asing menjadi lebih lemah. Di tengah kondisi saat ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp16.250-Rp16.300 per dolar AS pada Kamis.

 

Sentimen: neutral (0%)