Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Karanganyar, Klaten, Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri
Persiapan SGS di Boyolali Capai 75%, Kadin Sisir UMKM Potensial untuk Ikut
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Boyolali mengatakan persiapan untuk menyambut Soloraya Great Sale (SGS) di Kota Susu telah mencapai 75%. Kadin Boyolali juga mulai menyisir usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang aktif dan potensial bergabung dalam event tersebut.
Ketua Kadin Boyolali, Muhammad Fajar Sidik, mengatakan persiapan SGS di Boyolali masih terus berlangsung.
“Persiapan kami di Boyolali on progress, sekarang baru 75% progresnya. Pagi ini kami bertemu dengan pelaku UMKM untuk pendaftaran tenant keikutsertaan dalam rangkaian Soloraya Great Sale Boyolali pesta diskon,” kata dia kepada wartawan ditemui di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Rabu (25/6/2025).
Ia menjelaskan Kadin Boyolali juga bertemu dengan dinas atau organisasi lain seperti pasar modern, restoran, dan lain-lain.
Fajar mengatakan dengan berbagai sektor yang bergabung, maka pendapatan asli daerah (PAD) meningkat serta memperkenalkan potensi UMKM di Boyolali.
“Data UMKM di Boyolali ada lebih dari 10.000, nanti kami petani [sisir] satu per satu produk-produk yang sudah berizin, layak dijual secara nasional, atau mungkin ada yang bisa diekspor. Akan kami lihat mana yang bisa dimaksimalkan dan dioptimalkan,” jelas dia.
Ia mengatakan banyak keuntungan bagi UMKM atau tenant yang ikut menjadi SGS ada banyak seperti mendapat promosi lewat media sosial atau website resmi SGS, akses ke ribuan konsumen selama pelaksanaan event, tenant terbaik berpeluang mendapatkan penghargaan dan hadiah menarik, dan tenant bisa menggunakan materi hadiah SGS untuk promosi usahanya.
Fajar mengatakan tenant yang bergabung bisa meng-upgrade pemikiran dengan melihat UMKM lain untuk menjadi sukses.
“Ada ratusan hadiah yang disediakan, tapi nanti ada hadiah mobil baik penjual dan pembeli. Berhak mendapatkan kupon untuk kelipatan transaksi Rp50.000. Untuk hadiah mobil itu se-Soloraya,” kata dia.
Diskon yang disediakan untuk memacu daya beli masyarakat mulai dari 5%-80%. Diskon dilaksanakan selama sebulan penuh saat Juli 2025.
Fajar juga mengatakan ada beberapa agenda pariwisata yang dipersiapkan di Boyolali untuk menyambut Soloraya Great Sale, antara lain Temu Tirto Boyolali, Pemilihan Mas Mbak Boyolali, dan Buka Luwur Makam Pantaran.
Sementara itu, Kepala Disdagperin Boyolali, Purnawan Raharjo, mengatakan pihaknya sebagai mitra Kadin akan menyukseskan Soloraya Great Sale sesuai tugas pokok dan fungsi.
“Kami memang di perdagangan memberikan sosialisasi kepada pelaku usaha perdagangan. Ada swalayan, toko modern, toko retail dan sebagainya yang ada di Boyolali. Secara bersamaan juga ada tiga sektor yaitu perdagangan, pariwisata, dan investment atau investasi dalam SGS,” kata dia.
Ia mengatakan para pelaku perdagangan selain diundang sosialisasi juga difasilitasi untuk mendaftar menjadi tenant Soloraya Great Sale. Nantinya dinas-dinas terkait memberikan dukungan sesuai kapasitas.
Purnawan berharap Soloraya Great Sale dapat mendorong daya beli masyarakat dan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Terlebih, banyak hadiah yang disediakan untuk menarik daya beli masyarakat.
“Saya optimistis yakin [dapat menaikkan daya beli masyarakat]. Karena hari ini saat sosialisasi saja sudah banyak tenant siap bergabung dan didampingi cara mendaftar,” jelas dia.
Direktur Eksekutif Kadin Solo, David R. Wijaya, yang turut hadir menyosialisasikan Soloraya Great Sale mengatakan secara total persiapan di seluruh daerah rata-rata mencapai 80%. Persiapan rangkaian acara juga sudah mulai ditata dengan baik.
“Sudah ada petunjuk yang jelas soal potensi daerah, siapa yang mau ditampilkan saat opening nanti. Opening nanti ada parade potensi masing-masing kabupaten/kota,” kata dia.
Ia mengatakan untuk target perputaran keuangan masih terus digodok dan dicari angka yang dinilai realistis. Namun, David mengatakan rata-rata total transaksi Rp7 triliun.
David mengatakan SGS fokus pada tiga sektor yaitu perdagangan, pariwisata, dan investasi. Sehingga, stakeholder di dunia usaha baik skala besar hingga mikro bisa terlibat. Nantinya akan ada pula 120 event di Soloraya yang digelar selama Juli.
Dengan adanya event Soloraya Great Sale, ia berharap masyarakat baik lokal, nasional, hingga mancanegara mengetahui potensi yang dimiliki wilayah Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
“Selain pesta belanja, potensi investasi dan pariwisata juga ikut digaungkan. Semisal di Boyolali ada potensi susu, tembaga, kuningan, dan sebagainya. Klaten misal wisata air, Solo misal wisata budaya dan perdagangan. Lalu Sragen mengangkat Sangiran, dan lain-lain,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)