Sentimen
Undefined (0%)
25 Jun 2025 : 14.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Sragen

Tokoh Terkait

Pendaftar Jalur Afirmasi di 2 SMP Sragen Masih Kosong, Ini Penyebabnya

25 Jun 2025 : 14.20 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pendaftar Jalur Afirmasi di 2 SMP Sragen Masih Kosong, Ini Penyebabnya

Esposin, SRAGEN—Jumlah pendaftaran di dua SMP satu atap (Satap) di wilayah Kabupaten Sragen masih kosong untuk pilihan pertama pada hari terakhir jalur afirmasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP 2025, Rabu (25/6/2025). Hingga pukul 13.51 WIB, jumlah pendaftar jalur afirmasi mencapai 1.998 orang pendaftar. Pendaftar pada pilihan pertama di SMP Satap 3 Miri dan SMP Satap 3 Jenar masih nol.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Muh. Farid Wajdi, kepada Espos.id, Rabu siang, menerangkan lokasi SMP Satap 3 Miri itu cukup jauh, yakni di Desa Gilirejo Baru. Dia menyampaikan setiap tahunnya di lingkungan sekitar SMP Satap 3 Miri kebanyakan kuotanya lewat domisili. Walaupun ada calon murid baru (CMB) yang memiliki fasilitas ikut jalur afirmasi, jelas dia, mereka tetap memilih jalur domisili dan pasti diterima.

“Daya tampung di SMP Satap 3 Miri itu masih longgar dan sering kali tidak terpenuhi. Di SMP itu ada dua rombongan belajar [rombel] dengan daya tampung 64 orang tetapi paling hanya terisi 40 orang. Guru dan kepala sekolah sering kali sampai door to door untuk mencari siswa,” jelas dia.

Demikian pula di SMP Satap 3 Jenar, jelas dia, juga masih kosong pendaftar karena memang tidak ada yang mendaftar di jalur afirmasi. Dia mengatakan rata-rata di SMP Satap begitu karena jarak ke sekolah lain relatif jauh. Dia menyebut lokasi SMP Satap 3 Jenar itu lokasi di pinggiran dekat dengan perbatasan Sragen-Grobogan, masuknya wilayah Desa Banyurip, Jenar, Sragen.

“Jalan yang halus sering kali menjadi pilihan bagi orang tua untuk sekolah di SMP di kota kecamatan. Kalau di Jenar ya di SMP 1 Jenar itu menjadi favorit ketika tidak ingin sekolah di SMP Satap 3 Jenar. Rata-rata para guru di SMP Satap itu bergerilya mencari siswa dan mereka membuat terobosan-terobosan untuk menarik siswa agar sekolah di SMP Satap. Seperti di SMP Satap 4 Sumberlawang yang menyediakan fasilitas antar-jemput siswa yang sekolah di sekolah itu. Dan ternyata cukup berhasil dalam 3-4 tahun terakhir,” ujar dia.

Kepala SMP Satap 3 Miri, Sragen, Ari Nugroho, menyampaikan SMP Satap 3 Miri ini mayoritas memilih menggunakan jalur domisili karena setiap tahunnya seperti itu. Dia mengatakan SMP Satap 3 Miri yang terletak di desa termuda di Sragen, yakni Gilirejo Baru ini hanya menampung lulusan dari dua sekolah dasar (SD). Dia memperkirakan pada SPMB 2025 ini paling hanya bisa menampung sebanyak 21 orang lulusan SD karena memang potensinya segitu.

“Kami menunggu pendaftar saat pembukaan jalur afirmasi ternyata tidak ada yang datang untuk mendaftar. Jalan yang halus, kadang orang tua memfasilitasi motor untuk sekolah di SMPN 2 Andong, Boyolali. Ya, mungkin pengin merasakan sekolah di kota. Kadang juga ada orang tua yang menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren (ponpes),” jelas dia.

Kepala SMP Satap 3 Jenar, Dwi Yarsono, menyampaikan jumlah pendaftar jalur afirmasi di SMP Satap 3 Jenar memang masih kosong karena menurut operator saat mengecek ternyata tidak ada calon murid baru yang masuk dalam daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

“Sebenarnya kami buka pendaftaran jalur afirmasi tetapi belum ada yang mendaftar di pilihan pertama. InsyaAllah melalui jalur domisi ada banyak siswa yang mendaftar. Untuk potensi siswanya, kami sudah mendata berkas ada 35 orang,” jelas dia.

 

Sentimen: neutral (0%)