Sentimen
Undefined (0%)
25 Jun 2025 : 13.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Lombok, Mataram

Tokoh Terkait

Ditemukan Meninggal, Begini Kronologi Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani

25 Jun 2025 : 13.44 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Ditemukan Meninggal, Begini Kronologi Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani

Esposin, LOMBOK — Pendaki asal Brasil JDSP, 27, yang terjatuh di Gunung Rinjani ditemukan tim SAR gabungan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025) di kedalaman sekitar 600 meter, begini kronologi lengkapnya.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan salah satu personel berhasil mencapai lokasi korban di jurang pada Selasa sekitar pukul 18.00 Wita, di datum point. "Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban," kata Hariyadi.

Konfirmasi status meninggal dunia diperkuat setelah tiga personel lainnya menyusul turun dan memastikan kondisi korban. Jenazah kemudian langsung dibungkus untuk persiapan evakuasi.

"Menyusul temuan ini, tim SAR yang berada di Last Known Position (LKP) atau lokasi terakhir korban terlihat, segera menyiapkan sistem evakuasi," ucapnya.

Tujuh personel melakukan flying camp atau menginap di sekitar lokasi, dengan tiga orang di anchor point kedua (kedalaman 400 meter) dan empat orang lainnya berada di samping korban (kedalaman 600 meter).

Evakuasi Tertunda Cuaca Buruk

Keputusan untuk menunda evakuasi dikarenakan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dan visibilitas yang sangat terbatas. 

Proses evakuasi dilanjutkan pagi hari ini, Rabu (25/6/2025), dimana jenazah rencananya akan diangkat (lifting) terlebih dahulu ke atas (LKP). "Kemudian dievakuasi dengan ditandu menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, dari Posko Sembalun, jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju RS Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.

"Seluruh tim berharap proses evakuasi yang akan dilaksanakan pagi ini dapat berjalan lancar dan aman sesuai rencana," katanya.

Kronologi Korban Jatuh

Peristiwa itu bermula ketika korban bersama rekannya berjumlah enam orang berangkat dari kantor TNGR untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani menuju Pos Pelawangan Sembalun, pada Jumat (20/6/2025).

Pada Sabtu (21/6/2025) dini hari, korban didampingi pemandu wisata melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.

"Dalam perjalanannya di cemara Nunggal Gunung Rinjani korban mengalami kelelahan dan guide (pemandu) menyarankan korban untuk melakukan istirahat," jelas Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman.

Pemandu wisata tersebut melanjutkan perjalanan bersama lima teman korban menuju puncak Rinjani, karena korban lama tidak kunjung datang sehingga pemandu kembali ke bawah, ke tempat korban beristirahat. "Setelah tidak menemukan korban di tempat beristirahat dan dilakukan pencarian," katanya.

Ia mengatakan saat dilakukan pencarian pemandu melihat cahaya senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak, sehingga merasa curiga bahwa cahaya senter tersebut milik korban.

"Dan guide memastikan bahwa benar itu adalah korban. Setelah itu guide menghubungi TO dan pihak berwajib untuk dilakukan tindakan," katanya.

Pendakian Sempat Ditutup

Pada Selasa, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pendakian dari Pelawangan 4 menuju puncak kawasan Gunung Rinjani Lombok untuk sementara waktu ditutup, setelah seorang pendaki jatuh di kawasan tersebut

Selain untuk mendukung proses evakuasi korban warga negara asing asal Brasil yang terjatuh tersebut, penutupan dilakukan juga mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung dan tim evakuasi serta menjaga kondusivitas kawasan.

"Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju puncak Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan," katanya.

Dengan adanya kebijakan tersebut, ia berharap kerja sama seluruh pihak demi kelancaran upaya kemanusiaan dan proses evakuasi.

Ia mengatakan pengunjung masih dapat melakukan pendakian di seluruh jalur wisata pendakian sampai dengan lokasi Pelawangan 4 Sembalun.

Konfirmasi Menhut

Sebelumnya, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan proses evakuasi pendaki tersebut terkendala cuaca buruk.

Pihaknya menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya demi menyelamatkan korban.

"Pemerintah Indonesia dengan kementerian dan lembaga terkait sangat serius dalam melakukan penyelamatan terhadap warga negara Brasil. Mudah-mudahan sekali lagi dengan bekerja keras, bekerja sama, kita dapat selamatkan," kata dia, Senin (23/6/2025).

Basarnas menyatakan jurang di area Cemara Nunggal, jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat menjadi lokasi jatuhnya pendaki tersebut.

Koordinator lapangan dari Kantor SAR Mataram I Kadek Agus Ariawan menjelaskan bahwa area Cemara Tunggal berada di jalur menuju puncak Gunung Rinjani dan berbatasan langsung dengan Danau Segara Anak. Lokasi tersebut memiliki kontur tebing curam dengan kedalaman ratusan meter yang sulit dijangkau.

Sentimen: neutral (0%)