Esposin, SOLO – Sebanyak 3.705 mahasiswa resmi diserahkan oleh Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) kepada Pemerintah Kabupaten Klaten untuk menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025. 

Proses penyerahan tersebut digelar di Pendopo Kabupaten Klaten pada Selasa (24/6/2025). Penyerahan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Klaten H. Benny Indra Ardhianto, S.E., M.B.A. dan Wakil Rektor I (WR I) Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Zainul Abas.

Dalam sambutannya, Wabup Klaten atau yang sering disapa Mas Benny itu menyambut kedatangan para mahasiswa KKN UIN Surakarta dengan sangat hangat. Mas Benny bahkan menyebut UIN Surakarta sudah seperti keluarga sendiri karena memiliki kampus yang berlokasi di Klaten. 

“UIN Surakarta sudah seperti keluarga kami sendiri karena lokasi kampusnya ada di wilayah Klaten,” ujarnya dalam rilis. 

Ia juga merasa terhormat karena Klaten terpilih menjadi lokasi tunggal dalam pelaksanaan KKN UIN Surakarta tahun ini. Selain itu, Mas Benny meminta kepada mahasiswa UIN Surakarta untuk menjadi ujung tombak dalam ikut menyukseskan program-program yang sudah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten. Khusus dalam hal ini, Mas Benny menyoroti masalah sampah yang sudah menjadi masalah berkepanjangan di masyarakat sampai saat ini. 

“Saya harap, adik-adik mahasiswa UIN Surakarta bisa ikut menyukseskan program pengolahan sampah di masyarakat selama KKN. Apalagi masalah darurat sampah saat ini sudah terpampang jelas di depan mata kita,” ujarnya.

Pada KKN edisi kali ini, UIN Surakarta menerjunkan 3.705 mahasiswa yang didampingi oleh 91 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ke 149 desa yang tersebar di 11 kecamatan se-Kabupaten Klaten. 

Ada empat tema utama yang menjadi fokus program KKN 2025 ini, yaitu moderasi beragama, stunting, pendampingan produk halal, serta desa ramah perempuan dan anak. Pada pembekalan sebelumnya, Rektor UIN Surakarta, Prof. Toto Suharto, menekankan bahwa KKN harus berdampak. Tidak hanya berdampak menyukseskan program pemerintah di masyarakat, tetapi juga terhadap kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah UIN Surakarta. (NA)