Sekolah Rakyat Berasrama Tahap 2 Bakal Tampung 10.600 Siswa Miskin
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan program Sekolah Rakyat Berasrama tahap kedua akan menampung sebanyak 10.600 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, di Jakarta, mengatakan, tahap kedua ini dirancang untuk memanfaatkan potensi 167 lokasi dengan dukungan 2.180 guru dan 4.069 tenaga pendidikan.
Dari jumlah tersebut, 126 lokasi direncanakan menggunakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan, dan 45 lokasi lainnya memanfaatkan aset milik pemerintah daerah.
“Untuk pemanfaatan BLK Kemenaker, akan tersedia 334 ruang belajar yang bisa menampung 8.350 siswa. Sementara dari aset pemerintah daerah terdapat 90 ruang belajar untuk 2.250 siswa tingkat SD, SMP, dan SMA,” kata Saifullah di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Ia menjelaskan, seluruh lokasi tersebut saat ini sedang dalam proses survei teknis oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Rekrutmen siswa juga tengah dipersiapkan secara bertahap melalui koordinasi antara Dinas Pendidikan daerah, BPS setempat, dan Kementerian Sosial.
“Calon siswa harus terdaftar dalam DTSEN sebagai keluarga miskin atau miskin ekstrem. Proses rekrutmen dilakukan berbasis musyawarah lokal, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke pusat,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Mensos menambahkan, perencanaan ini mulai dilakukan menyusul persiapan Sekolah Rakyat tahap pertama yang tersebar di 100 lokasi telah mencapai tahap akhir. Pada tahap ini, program cepat pemerintah itu akan menampung 9.755 siswa, dibantu 1.554 guru dan 3.990 tenaga pendidikan.
Ia optimistis seluruh siswa tahap pertama akan memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025, dan langsung tinggal di asrama. Menurutnya, seluruh fasilitas dasar sudah siap dan proses rekrutmen berjalan sesuai jadwal.
“Kami juga akan mengajukan dua permohonan kepada Bapak Presiden, yakni untuk memberikan pembekalan khusus bagi guru dan kepala sekolah, serta meluncurkan secara resmi Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025-2026,” ujar Saifullah.
Sentimen: neutral (0%)