37 SMPN di Boyolali Kekurangan Murid, Disdikbud Buka SPMB Gelombang II Domisili
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali mencatat sebanyak 37 dari 52 SMP Negeri di Boyolali atau sekitar 71% kekurangan murid dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025/2025.
Hal tersebut membuat Disdikbud Boyolali menjadwalkan SPMB gelombang II jalur domisili.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Boyolali, Mulyono, menyampaikan secara keseluruhan proses SPMB SMPN telah masuk jadwal daftar ulang pada 23-26 Juni 2025.
“Kuota SMPN di Boyolali ada 10.017 anak, kemudian yang mendaftar di 52 SMPN ada sekitar 8.453 anak. Sehingga kami masih ada kekurangan 1.500-an anak, itu tersebar di 37 SMP negeri, jadi yang terpenuhi hanya 15 sekolah,” kata dia saat ditemui Espos di kantornya, Selasa (24/6/2025).
Ia mengatakan kekurangan murid yang dialami SMPN tersedikit kurang 1 siswa dan terbanyak kurang 113 siswa. Sekolah-sekolah tersebut tersebar baik di wilayah jantung kota Boyolali hingga kecamatan lainnya.
Mulyono mengatakan Disdikbud Boyolali kemudian membuka gelombang II khusus untuk jalur domisili.
“Untuk gelombang II ini persyaratannya kami longgarkan, karena anak itu warga Boyolali dan belum mendapatkan sekolah. Maka kami fasilitasi, gelombang II itu hari ini dan besok. Persyaratannya anak itu dinyatakan belum diterima di sekolah manapun baik swasta dan negeri,” kata dia.
Pendaftaran dilaksanakan secara daring sama seperti gelombang pertama. Sesuai namanya, domisili untuk warga yang berdomisili di sekitar sekolah.
Setelah pada 24-25 Juni 2025 SPMB gelombang II jalur domisili, hasilnya akan diumumkan pada 26 Juli selanjutnya daftar ulang pada 28 Juni 2025.
Mulyono mengaku sekitar 1.500-an kekurangan siswa kemungkinan besar tidak akan terisi karena pada hari pertama SPMB gelombang pertama hanya sekitar 99 anak yang mendaftar.
“Artinya memang siswa di Boyolali mungkin lulusannya bisa ke sekolah swasta dan MTs, itu yang mungkin menyebabkan kuota kami tidak terpenuhi. Selain itu, memang anaknya sudah enggak ada, lulusan [SD] di Boyolali ada sekitar 15.000, kan terbagi ke MTs dan swasta juga,” kata dia.
Ia mengatakan SMP yang kekurangan murid pada 2025 ini juga berasal dari sekolah kota yang biasanya tak pernah kekurangan murid seperti SMPN 1 Boyolali, SMPN 2 Boyolali, dan sebagainya.
“Penyebabnya kekurangan murid mungkin karena dalam menentukan zonanya kurang luas. Sebagai contoh di SMPN 1 Boyolali itu hanya lima kelurahan/desa yang diambil domisilinya ada Siswodipuran, Pulisen, Karanggeneng, Banaran, dan Mojosongo. Itu jadi evaluasi kami ke depan agar sekolah yang kekurangan murid biar domisilinya diperluas,” kata dia.
Berikut daftar SMPN di Boyolali yang kekurangan murid:
1. SMPN 1 Boyolali : 6 siswa
2. SMPN 1 Andong : 9 siswa
3. SMPN 1 Juwangi : 3 siswa
4. SMPN 1 Kemusu : 66 siswa
5. SMPN 1 Klego : 10 siswa
6. SMPN Mojosongo : 47 siswa
7. SMPN 1 Musuk : 1 siswa
8. SMPN Ngemplak : 8 siswa
9. SMPN 1 Nogosari : 31 siswa
10. SMPN Sambi : 19 siswa
11. SMPN Sawit A : 23 siswa
12. SMPN 1 Selo : 2 siswa
13. SMPN 1 Tamansari Satap A : 3 siswa
14. SMPN 2 Tamansari Satap B : 14 siswa
15. SMPN 2 Andong : 32 siswa
16. SMPN 2 Banyudono : 5 siswa
17. SMPN Boyolali : 4 siswa
18. SMPN 2 Cepogo : 85 siswa
19. SMPN 2 Gladagsari Satap : 8 siswa
20. SMPN 2 Juwangi : 44 siswa
21. SMPN 2 Karanggede : 37 siswa
22. SMPN 2 Kemusu : 27 siswa
23. SMPN 2 Klego : 82 siswa
24. SMPN 2 Musuk : 28 siswa
25. SMPN 2 Nogosari : 89 siswa
26. SMPN 2 Sambi : 72 siswa
27. SMPN 2 Sawit : 93 siswa
28. SMPN 2 Selo : 57 siswa
29. SMPN 2 Simo : 71 siswa
30. SMPN 2 Wonosegoro : 68 siswa
31. SMPN 3 Cepogo Satap : 95 siswa
32. SMPN 3 Juwangi Satap : 79 siswa
33. SMPN 3 Sawit: 113 siswa
34. SMPN 3 Simo : 74 siswa
35. SMPN 3 Teras : 51 siswa
36. SMPN 4 Mojosongo : 101 siswa
37. SMPN 6 Boyolali : 42 siswa.
Sentimen: neutral (0%)