Sentimen
Undefined (0%)
21 Mei 2025 : 17.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karangasem, Ngawi

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Usut Dugaan Korupsi Pabrik Mainan, Kejari Ngawi Periksa Puluhan Saksi

21 Mei 2025 : 17.20 Views 56

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Usut Dugaan Korupsi Pabrik Mainan, Kejari Ngawi Periksa Puluhan Saksi

Esposin, NGAWI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ngawi telah memeriksa lebih dari 20 saksi untuk mengusut kasus dugaan korupsi berupa gratifikasi dan manipulasi penerimaan pajak daerah dalam pembebasan lahan pada pabrik mainan PT. GFT Indonesia Investment yang terletak di Desa Karangasem, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejakasaan Negeri Ngawi, Eriksa Ricardo, menyampaikan pihaknya telah memanggil para saksi untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi tersebut.

“Yang sudah kami periksa sebagai saksi lebih dari 20 orang, mereka ini dari berbagai kalangan dan telah kami mintai keterangan,” ujarnya Rabu (21/5/2025).

Di antaranya puluhan saksi yang diperiksa oleh Kejari Ngawi, yakni ada Winarto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi dari fraksi partai Golkar turut dipanggil untuk diperiksa. Eriksa menjelaskan, pihaknya telah kembali memanggil Winarto pada Senin (19/5/2025) lalu namun tidak hadir.

“Yang bersangkutan saat pemanggilan kemarin tidak hadir karena beralasan sakit dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Widodo,” jelasnya.

Tercatat, Winarto telah dipanggil sebanyak 3 kali dalam kapasitasnya sebagai saksi. Namun, hanya sekali dia memenuhi panggilan Kejari Ngawi pada Senin 5 Mei 2025 lalu.

“Kemarin pengacara yang bersangkutan kembali datang ke Kantor Kejari Ngawi untuk menyerahkan surat keterangan dari pihak dokter, dan kami cek kesana,” tambahnya.

Kasi Pidsus Kejari Ngawi tersebut menambahkan, jumlah kerugian negara yang disebabkan akibat dugaan korupsi ini belum bisa disampaikan ke publik karena masih dalam tahap penghitungan.

“Belum bisa kami sampaikan, untuk agenda pemanggilan selanjutnya akan kami lihat kondisi kesehatan yang bersangkutan. Juga menunggu petunjuk pimpinan,” jelas dia. 

Sentimen: neutral (0%)