Esposin, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menorehkan prestasi akademik membanggakan, karena satu lagi dosen terbaiknya, resmi mendapatkan Jabatan Akademik Dosen (JAD) Guru Besar. 

Profesor Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom., dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menyandang Guru Besar dalam ranting ilmu sistem informasi berbasis model komputer setelah menerima Surat Keputusan (SK) dengan nomor 540/M/KPT.KP/2025 yang diberikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI.

Dengan SK yang diterima, Profesor Sri Yulianto menjadi Guru Besar ke-29 di lingkungan UKSW, sekaligus Guru Besar ke-16 yang lahir di masa kepemimpinan Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami.

“Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan dan menjadi bukti konkret kualitas pendidikan dan atmosfer akademik di UKSW. Kami berharap Guru Besar yang baru dapat menjadi inspirasi bagi dosen lain untuk terus berprestasi dan memberikan dampak positif,” kata Rektor Intiyas seperti dikutip dari rilis.

Raut bahagia tidak bisa disembunyikan dari wajah Profesor Sri Yulianto saat diwawancarai belum lama ini. Perjalanan panjang yang ditempuhnya membuahkan hasil yang manis. 

Dosen yang bergabung dengan UKSW sejak 2004 ini mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaiannya. Ia menyebut menjadi seorang Guru Besar bukanlah perjuangan yang singkat.

“Secara pribadi, menjadi Guru Besar adalah tanggung jawab yang tidak ringan, karena secara keilmuan akan dituntut lebih lagi. Hal ini juga menjadi sebuah tanggung jawab untuk berbagi. Semoga apa yang saya capai ini dapat menginspirasi dosen-dosen lainnya,” katanya.

Ketekunannya melakukan penelitian bersama Pusat Studi Sistem Informasi Pemodelan dan Mitigasi Tropis (SIMITRO) disebutkannya menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaiannya menjadi seorang Guru Besar. 

Dimulai sejak 2008, bersama Pusat Studi SIMITRO penelitian model komputer untuk mengatasi persoalan-persoalan kebencanaan dilakukan Profesor Sri Yulianto yang juga adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Dengan kepakarannya, Profesor Sri Yulianto juga dipercaya menjadi konsultan smart city pada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Bertambahnya Guru Besar di UKSW menunjukkan komitmen UKSW berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya nomor empat, yaitu pendidikan berkualitas.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. 

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)