Sentimen
Undefined (0%)
14 Mei 2025 : 18.04
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Institusi: Universitas Diponegoro

Kab/Kota: Salatiga, Semarang, Surabaya

Tokoh Terkait

Paduan Suara Mahasiswa UKSW Raih 4 Penghargaan di 10th FESPA UBAYA

14 Mei 2025 : 18.04 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Paduan Suara Mahasiswa UKSW Raih 4 Penghargaan di 10th FESPA UBAYA

Esposin, SALATIGA -- Voice of Satya Wacana Christian University (SWCU), paduan suara kebanggaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), sukses menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang 10th FESPA UBAYA (Festival Paduan Suara Universitas Surabaya), yang digelar pada 6–10 Mei 2025 di Universitas Surabaya (Ubaya). Pertama kali mengikuti festival bergengsi ini, Voice of SWCU tampil memukau dan berhasil memborong empat penghargaan, sekaligus menyabet gelar Grand Champion.

Empat penghargaan yang berhasil diborong Voice of SWCU adalah Champion Mixed Choir Category (Gold-85,34), Champion Pop/Jazz Choir Category (Gold-88,11), Best Programme, dan Grand Champion.  

Manajer Voice of SWCU Juanita Theresia Adimurti, S.Sn., M.Pd., saat diwawancarai melalui pesan singkat menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang berhasil diraih.

Pengalaman luar biasa

“Mahasiswa yang terlibat sangat senang dan bangga berhasil mendapatkan prestasi yang luar biasa. Kami sangat bersyukur bahwa proses latihan yang ketat membuahkan hasil yang memuaskan,” kata Juanita Theresia Adimurti yang juga Dosen di Program Studi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW.

Dalam festival kali ini, Voice of SWCU melibatkan 54 mahasiswa, tiga pemusik, dua pelatih, dan satu pendamping. Menariknya, 80% dari anggota adalah anggota baru hasil rekrutmen tahun 2024–2025.

“Jadi sungguh luar biasa pengalaman ini. Meskipun sebagian besar anggota baru, Voice of SWCU mampu membangun kekompakan dan menunjukkan kualitas vokal serta musikalitas yang solid. Dari persiapan sampai hari H kedisiplinan, kemandirian bernyanyi, komunikasi, dan bonding antar anggota terjalin hangat dan rukun. Menjelang penampilan tetap kami tekankan bahwa kita harus menyanyi dengan hati dan untuk kemuliaan nama Tuhan,” imbuh Juanita Theresia Adimurti.

Dukung penuh

Prestasi membanggakan Voice of SWCU mendapatkan apresiasi dari Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami. Prestasi-prestasi yang berhasil diraih Voice of SWCU menunjukkan UKSW tidak hanya memiliki talenta unggul di bidang akademik, tetapi juga bidang seni.

“Selamat untuk prestasi yang diraih, dan terima kasih telah mengharumkan nama UKSW. Pimpinan universitas mendukung mahasiswa UKSW untuk terus berprestasi, termasuk Voice of SWCU,” kata Rektor Intiyas.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 34 paduan suara dari berbagai wilayah dan mencakup 8 kategori lomba, Voice of SWCU tampil dalam dua kategori yaitu Mixed Choir dan Pop/Jazz Choir. Lagu “Honey Pie” by Paul McCartney, “A Nightingale Sang In Berkley Square” by Gene Puerling, dan “Menghujam Jantungku” yang di aransemen oleh Bagus Gangsar Wibisono disuguhkan Voice of SWCU di kategori Pop/Jazz Choir. Sementara itu, untuk kategori mixed choir, Voice of SWCU menampilkan lagu “Exultate Deo” by Paul Scarlatti, “Mestinya” yang di aransemen oleh Agastya Rama Listya, dan “Alleluia” by Jake Runestad.

Selain sukses dalam FESPA UBAYA, Voice of SWCU telah mengagendakan berpartisipasi dalam dua kompetisi bergengsi lainnya, yaitu Satya Dharma Gita International Choral Festival (SDGICF) di Universitas Diponegoro, Semarang (10–13 September 2025) serta Busan Choral Festival & Competition (BCFC) di Korea Selatan (29 Oktober–1 November 2025).

“Doakan kami agar dapat terus berproses dengan lancar dan seturut kehendak-Nya,” pungkas Juanita Theresia Adimurti.

Prestasi yang berhasil ditorehkan Voice of SWCU menjadi bukti UKSW berkomitmen mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya nomor empat, pendidikan berkualitas.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)

Sentimen: neutral (0%)