Espos.id, RIYADH - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai kunjungannya ke Timur Tengah di Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Kunjungan di Arab Saudi ini menjadi agenda pertama dalam jadwal muhibahnya selama empat hari. 

Fokus utama perjalanan Trump ke luar negeri pertamanya di masa jabatan keduanya kali ini adalah perekonomian, khususnya untuk menjaring investasi dari Arab Saudi dan negara-negara kawasan Teluk Persia lainnya. Upaya menangguk investasi dari badan pengelola keuangan dan investasi negara-negara kaya Arab ini seperti dilaporkan BBC akan memperkuat janji Trump di dalam negerinya untuk memasukkan investasi yang akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi warga AS.

Upaya ini berlangsung di tengah volatilitas perekonomian dunia akibat aturan bea masuk pemerintah Trump yang mengacaukan perdagangan, kepercayaan pasar, dan menggoyang perekonomian AS sendiri. 

Di Arab Saudi Trump disambut Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau yang biasa disebut MBS, yang merupakan penguasa de facto negeri itu. Pertemuan keduanya berlangsung di Istana Al Yamamah yang merupakan istana utama Kerajaan Arab Saudi. Pangeran MBS beberapa waktu lalu menyatakan negerinya akan berinvestasi senilai US$600 miliar di AS. Akan tetapi Trump ingin Arab Saudi berinvestasi lebih besar lagi. 

Kedua pemimpin kemungkinan juga akan membicarakan masalah Gaza, keamanan di Timur Tengah, termasuk masalah Suriah. Hari ini Trump dijadwalkan menghadiri pertemuan bisnis antara para pemimpin perusahaan besar AS dengan pemerintah dan pengusaha Arab Saudi.

Pada Rabu Trump juga akan menghadiri pertemuan para pemimpin dari negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC), organisasi kerja sama negara-negara Arab di Teluk Persia seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.

Selanjutnya Trump akan melanjutkan perjalanan ke Qatar, dan menutup rangkaian perjalanannya di Timur Tengah di Uni Emirat Arab.