Sentimen
Undefined (0%)
13 Mei 2025 : 14.04
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kab/Kota: Salatiga

Dosen Asal Kupang Raih Gelar Doktor di FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

13 Mei 2025 : 14.04 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Dosen Asal Kupang Raih Gelar Doktor di FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

Esposin, SALATIGA - Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Manajemen. 

Dalam prosesi yudisium Program Doktor Manajemen yang diselenggarakan pada Rabu, (7/5/2025), Dr. Jems Arison Zacharias, M.Si., S.E., resmi dikukuhkan sebagai doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Disagregasi Laba dengan Model Akrual Komprehensif untuk Meningkatkan Relevansi Nilai Laba Negatif.”

Dr. Jems Arison Zacharias, M.Si., resmi menyandang gelar doktor dengan predikat Cumlaude. Penelitian yang dilakukan oleh Jems Arison Zacharias menyoroti persoalan rendahnya relevansi nilai dari laba negatif dalam konteks pasar modal. 

Studi tersebut menunjukkan bahwa laba negatif yang sering kali dijumpai pada perusahaan yang sedang merugi, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun, temuan menarik muncul ketika laba negatif diurai menjadi dua komponen utama: arus kas dan akrual komprehensif. Hasilnya, relevansi nilai laporan keuangan meningkat secara signifikan.

Penelitian yang dilakukannya mengadopsi pendekatan akrual komprehensif yang berlandaskan model aset-liabilitas dan penilaian berbasis nilai wajar. Temuan ini menegaskan bahwa akrual komprehensif lebih mencerminkan kondisi ekonomi perusahaan dibandingkan laba bersih konvensional, khususnya dalam konteks perusahaan yang mengalami kerugian.

“Tidak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa pertumbuhan laba jangka panjang memainkan peran yang lebih besar dalam meningkatkan relevansi nilai laba negatif. Bahkan, kontribusinya melebihi pengaruh arus kas maupun akrual komprehensif dalam menilai saham perusahaan yang merugi,” ungkap Dr. Jems Arison Zacharias yang juga dosen Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Yudisium yang dipimpin oleh Dekan FEB UKSW Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, SE., MSi., Ak., CMA., CA., juga dihadiri tim promotor yaitu Prof. Apriani Dorkas Rambu Atahau, S.E., M.Com., Ph.D., Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E, M.Si, Akt., dan Ronny Prabowo, S.E., M.Com., Akt., Ph.D., C.M.A. turut hadir juga Rektor UKAW Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, M.T.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UKAW menyampaikan terima kasihnya kepada Pimpinan UKSW dan FEB UKSW atas dukungan yang diberikan.

“Kami berharap ke depan bisa terus mendapat dukungan dari FEB UKSW dan ketika memilih program studi doktor, kami selalu sarankan pertama ke UKSW,” katanya seperti dikutip dari rilis.

Sementara itu, dalam sambutannya Dekan FEB mengungkapkan rasa syukurnya karena saat ini sudah ada 89 doktor yang berhasil lulus dari Program Studi Doktor Manajemen.

“Doktor Jems Arison Zacharias menjadi lulusan yang ke-89. Ini juga menjadi kebanggaan kami karena beliau lulus dengan sangat memuaskan dan juga berhasil publikasi jurnal Q2. Kami juga berterima kasih kepada Rektor UKAW yang sudah mempercayakan dosennya menempuh pendidikan di FEB UKSW. Semoga ke depan Doktor Jems dapat berperan di UKAW dan sebagai akademisi di NTT bisa ikut mengembangkan NTT,” kata Dr. Yefta Andi Kus Noegroho.

Senada, promotor Profesor Apriani Dorkas Rambu Atahau menyampaikan harapannya agar Doktor Jems Arison Zacharias terus memberikan kontribusinya setelah lulus.

“Pertama dan terutama tentu pada almamater tercinta UKAW yang sudah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Pak Jems untuk studi di sini. UKAW membutuhkan Pak Jems untuk bisa memberikan kualitas pengajaran dan nantinya bisa menghasilkan Pak Jems-Pak Jems lainnya,” kata Profesor Apriani Dorkas Rambu Atahau.

Kelulusan doktor baru di FEB UKSW menjadi wujud komitmen UKSW dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDGs No 4, pendidikan berkualitas. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 63 program studi di jenjang D3 hingga S3. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. 

Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) SDG ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (NA)

Sentimen: neutral (0%)