Sentimen
Negatif (76%)
8 Mei 2025 : 23.17
Informasi Tambahan

Event: Perang Dunia II

Kab/Kota: Moskow, Serang

Tokoh Terkait
Sergei Shoigu

Sergei Shoigu

Rusia Perluas Pabrik Senjata di Siberia untuk Produksi Bom Kuat: Jauh dari Jangkauan Serang Ukraina - Halaman all

8 Mei 2025 : 23.17 Views 4

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Rusia Perluas Pabrik Senjata di Siberia untuk Produksi Bom Kuat: Jauh dari Jangkauan Serang Ukraina - Halaman all

Rusia Perluas Pabrik Senjata di Siberia untuk Produksi Bom Dahsyat: Jauh dari Jangkauan Serang Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pabrik bahan peledak Rusia di Siberia dilaporkan sedang menjalani perluasan skala besar untuk memproduksi bahan peledak berkekuatan tinggi RDX, Reuters melaporkan, Kamis (8/5/2025).

Mengutip catatan pengadaan dan sumber yang dekat dengan proyek tersebut, pabrik tersebut adalah Pabrik Biysk Oleum (BOZ).

BOZ dilaporkan tengah membangun jalur produksi baru senilai 15,5 miliar rubel (189 juta dolar AS), dengan penyelesaian awalnya dijadwalkan pada akhir tahun 2025.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa jadwal tersebut "tidak realistis" dan telah ditunda.

Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia Denis Manturov, yang mengunjungi lokasi tersebut pada bulan Agustus 2023 saat menjabat sebagai menteri industri dan perdagangan, menyebutkan angka serupa sebesar 15 miliar rubel untuk "reorganisasi menyeluruh" pabrik tersebut.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu juga dilaporkan membahas penundaan konstruksi dalam sebuah pertemuan dengan direktur pabrik awal tahun ini.

SULIT DIJANGKAU MUSUH - Pabrik Oleum Biysk (BOZ) milik Rusia di wilayah Siberia. Terletak sekitar 3.000 kilometer (1.860 mil) di timur Moskow, BOZ jauh dari jangkauan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang semakin menargetkan sektor industri militer Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh. Jauh dari Jangkauan Ukraina

Terletak sekitar 3.000 kilometer (1.860 mil) di timur Moskow, BOZ jauh dari jangkauan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang semakin menargetkan sektor industri militer Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh.

Fasilitas tersebut dimiliki oleh pabrik Ya.M. Sverdlov, yang berada di bawah sanksi Uni Eropa sebagai “satu-satunya produsen Rusia” bahan peledak berkekuatan tinggi RDX dan HMX.

RDX merupakan komponen utama dalam peluru artileri, mortir, rudal, dan bom udara.

Para ahli mengatakan bahwa RDX disukai karena stabilitas dan efektivitasnya, serta tidak mudah meledak secara tidak sengaja.

RDX merupakan zat kristal putih keras yang banyak digunakan dalam Perang Dunia II. RDX juga digunakan dalam tutup peledak untuk aplikasi sipil.

Reuters memperkirakan fasilitas baru itu dapat memproduksi 6.000 metrik ton RDX setiap tahunnya — cukup untuk mengisi sekitar 1,28 juta peluru artileri 152 mm.

Intelijen militer Ukraina memperkirakan kalau Rusia memproduksi sekitar 2 juta peluru artileri 122 mm dan 152 mm tahun lalu, sementara mengimpor tambahan 2,7 juta dari Korea Utara.

Para ahli bahan peledak mengatakan kepada Reuters bahwa produksi di BOZ dapat dimulai dalam waktu enam hingga 10 minggu setelah menyelesaikan pekerjaan konstruksi.

(oln/tmt/*)

Sentimen: negatif (76.2%)