Kesehatan Mentalnya Dianggap Tipuan, Jennifer Coppen Langsung Naik Pitam
Voi.id
Jenis Media: News

JAKARTA - Aktris muda Jennifer Coppen kembali mencuri perhatian publik, bukan karena karya terbarunya, melainkan lewat curahan hati mendalam yang ia unggah di Instagram pribadinya @jennifercoppenreal20 pada Kamis, 8 Mei. Dalam unggahan tersebut, Jennifer menyinggung pengalaman hidupnya yang penuh ujian dalam waktu singkat, sekaligus menyentil publik yang mudah menghakiminya tanpa mengetahui kisah sesungguhnya.
"Saya berharap siapapun di luar sana yang menghakimi saya, membenci saya dan mengatakan semua hal buruk tentang saya tidak akan pernah mengalami apa yang saya alami," ungkap Jennifer Coppen dengan nada penuh emosi.
"Hamil, melahirkan, menikah, dan kehilangan seseorang yang saya cintai & hidup saya dalam kurun waktu satu tahun setengah," lanjutnya.
Jennifer juga menyuarakan rasa frustasinya terhadap penilaian publik yang menurutnya begitu mudah menjatuhkan komentar negatif tanpa memahami kenyataan yang ia hadapi.
"Anda tidak akan pernah mengerti apa yang saya rasakan atau apa yang saya lalui, sangat mudah bagi Anda semua untuk menghakimi dan membenci serta mengucapkan semua kata-kata jahat karena Anda tidak pernah mengalaminya," tuturnya.
Lebih jauh, ia membalas sindiran tentang sikapnya yang dianggap cepat move on dan tidak menunjukkan luka yang cukup dalam atas kehilangan yang dialaminya.
"Mengatakan bahwa saya tidak terluka, mengatakan bahwa saya melanjutkan hidup dengan cepat, bagaimana bisa melupakan tentang seseorang dengan begitu cepat? Ketika Anda bahkan tidak mengenal saya," ucapnya tajam.
Jennifer juga mengungkap bahwa banyak orang memperolok perjuangannya dengan masalah kesehatan mental, yang menurutnya bukan sesuatu yang bisa diremehkan.
"Orang-orang mengolok-olok soal anxiety saya, mental health dan panic attack, berpikir itu hanya alasan, berpikir saya mengada-ada. Anda sakit, sakit sekali, lekas sembuh untukmu," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perjuangannya sangat nyata, termasuk dalam usaha mendapatkan bantuan profesional.
"Anxiety, mental health issue dan panic attack bukan lelucon, saya pergi ke beberapa dokter, janji temu terapi kunjungan rumah sakit karena ini, sangat gila bahwa beberapa orang di luar sana benar-benar berpikir itu hanya alasan," beber Jennifer.
Mengakhiri pernyataannya, Jennifer menegaskan bahwa apa yang dia alami bukan sekadar drama belaka, melainkan perjuangan keras untuk tetap bertahan.
"Anda tidak tahu betapa buruknya saya berjuang melawannya, bagaimana berkali-kali saya hampir menyerah dengan kehidupan," sambungnya.
Sentimen: negatif (99.2%)