Sentimen
Pesawat Ruang Angkasa yang Gagal Capai Venus Jatuh ke Bumi pada Mei: Seberapa Besar Risikonya? - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

Pesawat Ruang Angkasa yang Gagal Capai Venus Jatuh ke Bumi: Seberapa Besar Risikonya?
TRIBUNNEWS.COM - Bagian dari wahana antariksa buatan Soviet yang diluncurkan hampir 50 tahun lalu untuk mencapai Venus bisa jatuh ke Bumi minggu ini.
Dilansir Anews, para ahli memperkirakan jatuhnya wahana tersebut akan terjadi sekitar pertengahan Mei.
Wahana antariksa yang disebut "Kosmos 482" itu mungkin memiliki bagian yang menurut para ilmuwan merupakan kapsul pendaratan, meskipun bagian pastinya masih belum diketahui.
Kapsul tersebut dirancang untuk menahan suhu dan tekanan ekstrem Venus, sehingga dapat tetap utuh saat melewati atmosfer Bumi.
Menurut Dr Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, jika bagian ini memang kapsul pendaratan, pelindung panasnya dapat memungkinkannya bertahan dari benturan dengan Bumi.
Namun, McDowell menambahkan, "Peluangnya jatuh ke tanah sangat kecil. Tidak ada alasan yang perlu dikhawatirkan, tetapi Anda tentu tidak ingin benda itu jatuh menimpa kepala Anda."
Gagal Capai Venus
Kosmos 482 merupakan bagian dari program Venera Uni Soviet yang diluncurkan pada tahun 1972 untuk mencapai Venus.
Akan tetapi, wahana antariksa tersebut gagal meninggalkan orbit Bumi dan menuju Venus.
Akibatnya, misi yang gagal pada saat itu dicatat dengan nama "Kosmos."
Wahana antariksa lain yang diluncurkan selama misi yang sama berhasil mencapai permukaan Venus dan mengirimkan data selama sekitar 50 menit.
Namun, Kosmos 482 tetap berada di orbit.
Berdasarkan perilaku orbitnya, para ahli kini yakin bahwa objek yang diperkirakan jatuh itu adalah kapsul yang padat dan kuat.
PLANET VENUS - Gambar planet Venus. Sebuah wahana antariksa yang diluncurkan 50 tahun untuk mencapai planet ini, gagal dan kemungkinan akan jatuh ke bumi. Risiko Rendah, Tetapi Bukan Berarti Tak Ada
Menurut Aerospace Corporation yang berpusat di AS, kemungkinan jatuhnya puing-puing tersebut dapat membahayakan manusia adalah 1 berbanding 25.000.
Puing-puing antariksa dan bagian-bagian roket lama memasuki atmosfer dengan cara yang sama setiap tahun, dan sebagian besar terbakar.
Namun, kapsul ini mungkin lebih tahan lama karena desainnya.
Pakar lalu lintas antariksa Marco Langbroek dari Universitas Teknologi Delft menyatakan bahwa wilayah geografis tempat jatuhnya objek itu sangat luas, meliputi sebagian Afrika, Amerika Selatan, Australia, AS, Kanada, Eropa, dan berbagai wilayah Asia.
Akan tetapi, karena 70 persen Bumi ditutupi oleh lautan, kemungkinan jatuhnya objek itu ke laut lebih tinggi.
Jangan Disentuh
Para ahli menekankan bahwa jika kapsul itu mendarat di daratan, orang harus menghindari mendekatinya, karena kendaraan luar angkasa lama mungkin mengandung bahan bakar berbahaya.
Parker Wishik dari Aerospace Corporation mengemukakan bahwa berdasarkan Perjanjian Luar Angkasa 1967, kepemilikan puing yang jatuh masih menjadi milik Rusia, yang mungkin berupaya mengambil kembali reruntuhan wahana antariksa tersebut.
Wishik juga menyoroti pentingnya tindakan terhadap sampah luar angkasa: "Apa pun yang Anda kirim ke luar angkasa dapat kembali kepada Anda beberapa dekade kemudian."
Sentimen: negatif (100%)