Sentimen
Positif (47%)
8 Mei 2025 : 21.34
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Honda

Tokoh Terkait

Mobil Listrik Honda Banyak Mengaspal di China, Sinyal Kuat Masuk Indonesia? HPM Beri Tanggapan

8 Mei 2025 : 21.34 Views 22

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Mobil Listrik Honda Banyak Mengaspal di China, Sinyal Kuat Masuk Indonesia? HPM Beri Tanggapan

JAKARTA - Honda telah bertransformasi tidak hanya menyediakan kendaraan bermesin bensin saja, melainkan juga memperluas jajaran elektrifikasi dengan menawarkan lebih banyak kendaraan listrik untuk pasar China.

Segmen kendaraan listrik (EV) telah booming di negeri tirai bambu sehingga membuat Honda juga tidak mau kalah dalam persaingan di pasar tersebut.

Di China, pabrikan berlogo "H" tegak ini telah memiliki lini kendaraan listrik seperti e:NS2, e:NP2, S7, P7, dan model GT yang akan datang.

Banyaknya kendaraan listrik yang ditawarkan di China, membuka peluang apakah sejumlah model ini akan dipasarkan di negara besar lainnya seperti Indonesia.

Sales and Marketing & After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan pihaknya sedang memantau hal ini sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa model dari China akan menyapa pasar Indonesia.

"Saat ini memang masih untuk pasar China ya, tapi kami monitor terus," kata Billy saat wawancara dengan media di Sunter, Jakarta, Selasa, 6 Mei.

Ia pun juga belum bisa memastikan tanggal kepastian sejumlah mobil tersebut dibawa ke pasar Indonesia dan peluangnya sedang dipelajari saat ini.

"Apakah nanti dibawa ke Indonesia? Kami sedang pelajari peluangnya," tambah Billy.

Di Indonesia, Honda baru menawarkan e:N1 sebagai satu-satunya lini kendaraan listrik yang dihadirkan dalam format berlangganan dengan opsi biaya kepemilikan setelahnya.

SUV berwujud kompak ini memiliki motor listrik bertenaga 204 ps dengan baterai berkapasitas 68,8 kWh yang memberikan jarak tempuh mencapai 500 km menurut siklus NEDC.

Hanya tersedia sebanyak 300 unit, pabrikan dari Jepang ini menawarkan skema penyewaan sebesar Rp22 juta per bulan selama lima tahun tanpa uang muka.

Sentimen: positif (47.1%)