Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: MUI
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Dedi Mulyadi Bantah Vasektomi Jadi Syarat Bansos: Hanya Anjuran KB
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2025/05/08/681c8c76259b9.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Dedi Mulyadi Bantah Vasektomi Jadi Syarat Bansos: Hanya Anjuran KB Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah bahwa vasektomi menjadi salah satu syarat penerimaan bantuan sosial (bansos). "Tidak ada kebijakan vasektomi," kata Dedi, saat ditemui di kantor Kementerian HAM, Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Dedi mengatakan, pernyataannya terkait syarat penerima bansos itu hanya menganjurkan agar penerima bansos yang memiliki banyak anak mengikuti program keluarga berencana (KB). "Kebijakan itu bisa dilihat di media sosial saya. Di media sosial saya, pada penerima bantuan yang anaknya banyak, diharapkan berkeluarga berencana (KB). Dan keluarga berencana itu, kalau bisa, dilakukan oleh laki-laki. Dan tidak hanya vasektomi, kan ada yang lain, ada pengaman," ujar dia. Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengusulkan agar penerima bansos di Jawa Barat, mengikuti program KB, termasuk vasektomi bagi suami sebagai syarat utama. Dia menilai langkah itu bisa mengendalikan laju kelahiran di kalangan keluarga prasejahtera, sekaligus memastikan distribusi bantuan pemerintah menjadi lebih adil. Usulan tersebut kemudian menimbulkan polemik di masyarakat. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa haram terkait syarat vasektomi untuk bansos. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)