Sentimen
Positif (99%)
8 Mei 2025 : 06.07
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Tokoh Terkait
Matteo Bruni

Matteo Bruni

Vatikan Gunakan Teknologi Pengacak Sinyal Demi Jaga Kerahasiaan Konklaf Paus Baru - Halaman all

8 Mei 2025 : 06.07 Views 29

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Vatikan Gunakan Teknologi Pengacak Sinyal Demi Jaga Kerahasiaan Konklaf Paus Baru - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Vatikan mengambil langkah luar biasa untuk menjaga  kerahasiaan proses pemilihan paus baru konklaf atau, yang dimulai pada Rabu (7/5/2025).

Dalam konklaf rahasia yang melibatkan 133 kardinal pemilih, teknologi tinggi seperti pemblokiran layanan seluler dan pengacau sinyal akan digunakan untuk mencegah kebocoran informasi.

Menurut laporan media Italia ANSA dan penyiar publik RAI, semua layanan telepon seluler akan dimatikan di dalam area konklaf dan akan aktif kembali setelah paus terpilih diumumkan ke publik.

Sinyal akan mulai diputus pada pukul 15.00 waktu setempat, tepat sebelum konklaf dimulai pukul 16.30, The Guardian melaporkan.

Langkah ini diambil untuk mencegah campur tangan atau pengaruh eksternal terhadap proses pemilihan, yang berlangsung di Kapel Sistina, Kota Vatikan.

Meskipun sinyal di dalam konklaf akan diblokir total, layanan seluler tetap tersedia di Lapangan Santo Petrus, tempat ribuan orang biasa berkumpul untuk menyaksikan tanda asap dari cerobong Kapel Sistina.

Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menegaskan bahwa para kardinal dilarang membawa ponsel ke dalam area konklaf.

Sejak konklaf terakhir pada 2013 yang memilih Paus Fransiskus, teknologi digital dan media sosial telah berkembang pesat.

Perbedaan antara situasi saat ini dan 12 tahun lalu pun sangat mencolok, di mana kini para kardinal bahkan diketahui membagikan aktivitas mereka di media sosial sebelum konklaf dimulai, menurut laporan ABC News.

Saat konklaf resmi berlangsung, para kardinal harus mengikuti aturan ketat, termasuk mengucapkan sumpah kerahasiaan.

Tak hanya para kardinal, seluruh staf pendukung seperti koki, petugas kebersihan, hingga penjaga juga diminta menandatangani sumpah serupa.

Bagi siapa pun yang melanggar kerahasiaan, ancaman hukuman ekskomunikasi menanti, sebagaimana dilaporkan CBS News.

Setelah dikunci di dalam Kapel Sistina pada 7 Mei, para kardinal tidak hanya disumpah untuk merahasiakan seluruh proses, tapi juga berjanji tidak akan mencari pengaruh dari luar.

Selain itu, jika terpilih, mereka akan bersumpah untuk “dengan setia memenuhi Munus Petrinum sebagai Gembala Gereja Universal,” menurut pernyataan resmi dari Vatikan.

Vatikan mengonfirmasi bahwa seluruh 133 kardinal yang memiliki hak suara telah tiba.

Sebelum konklaf, mereka telah mengikuti dua kongregasi umum yang membahas berbagai isu penting seperti migrasi, persatuan, etnosentrisme, konflik global, dan kualitas yang dibutuhkan dari seorang paus.

Langkah-langkah ketat ini menegaskan bahwa di era digital sekalipun, Vatikan tetap berkomitmen menjaga kerahasiaan dan kesucian proses pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

 (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: positif (99.6%)