Sentimen
Positif (86%)
7 Mei 2025 : 20.23
Informasi Tambahan

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Bukti Baru OCI: Ada Anak yang Diserahkan Sukarela oleh Orangtuanya

7 Mei 2025 : 20.23 Views 15

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Bukti Baru OCI: Ada Anak yang Diserahkan Sukarela oleh Orangtuanya

Bukti Baru OCI: Ada Anak yang Diserahkan Sukarela oleh Orangtuanya Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Kuasa hukum Oriental Circus Indonesia (OCI), Hamdan Zoelva , mengungkap bukti baru bahwa ada mantan pemain sirkus OCI yang diserahkan secara sukarela kepada pendiri OCI, Hadi Manangsang. Ia menegaskan, berdasarkan hasil verifikasi bersama Komnas HAM , mayoritas anak-anak yang tumbuh dan besar di OCI diserahkan secara sukarela oleh orang tua atau yayasan. “Ternyata kita temukan bukti bahwa sebagian besar anak-anak ini diserahkan oleh orangtuanya sendiri,” ujar Hamdan di kantornya, Selasa (7/5/2025). Menurut Hamdan, para orangtua menyerahkan anak-anak mereka dengan iktikad baik karena alasan ekonomi. Mereka berharap anak-anak itu dapat diasuh dan dididik oleh OCI. “Di surat keterangan para orang tua, mereka meminta anaknya untuk dipelihara, dididik, dan dibesarkan karena tidak mampu secara ekonomi. Semua dokumen lengkap, dan itu hasil penyelidikan bersama Komnas HAM,” ujarnya. Meski demikian, ia mengakui ada beberapa anak yang asal-usulnya belum dapat dilacak hingga kini. “Memang ada beberapa anak yang kami cari, tapi tidak ditemukan orang tuanya. Namun sebagian besar sudah jelas,” tambah Hamdan. Terkait tuduhan bahwa anak-anak OCI tidak mendapatkan pendidikan layak, Hamdan menjelaskan bahwa sejak awal OCI telah memberikan pendidikan dasar yang disesuaikan dengan kondisi keliling (nomaden) kelompok sirkus. “Pendidikan yang diberikan memang standar, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Tapi yang paling ditekankan adalah pendidikan keterampilan. Setelah ada rekomendasi dari Komnas HAM, beberapa anak kemudian disekolahkan secara formal. Seperti Debora, ada ijazahnya,” jelasnya. Hamdan juga menceritakan pengalamannya saat ikut mencari data dan jejak anak-anak OCI pada masa itu, termasuk masuk ke wilayah-wilayah kumuh di Jakarta Barat dan sekitarnya. “Saya masuk ke gang-gang kecil, ke tempat-tempat kumuh, menemukan anak-anak yang awalnya tidak terdata menjadi jelas identitasnya,” jelas dia. “Semua itu kami lakukan dalam rangka menjalankan rekomendasi Komnas HAM, yang meliputi asal-usul, pendidikan, serta tidak adanya tindakan melanggar HAM,” ungkapnya. Ia menambahkan, tidak pernah ada tindakan penculikan atau penyembunyian anak seperti yang dituduhkan. “Pak Hadi (pendiri OCI) tidak pernah mengambil anak orang. Semua diserahkan secara resmi oleh orang tua atau yayasan,” tegasnya. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (86.5%)