Sentimen
Negatif (100%)
7 Mei 2025 : 20.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur

Kasus: penganiayaan

Tokoh Terkait

Sosok Abdul Kohar, Pukuli Nenek Asyah di Cianjur karena Dituduh Penculik, Pelaku Ngumpet di Kuburan - Halaman all

7 Mei 2025 : 20.45 Views 15

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Sosok Abdul Kohar, Pukuli Nenek Asyah di Cianjur karena Dituduh Penculik, Pelaku Ngumpet di Kuburan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Abdul Kohar yang pukuli nenek Asyah (76) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kasus pemukulan terhadap nenek Asyah viral di media sosial sejak Selasa (6/5/2025).

Nenek Asyah dipukuli oleh Abdul Kohar karena dituduh telah menculik anaknya.

Tidak lama setelah kejadian, Abdul Kohar dijadikan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Cianjur.

Dikutip dari Instagram @polres.cianjur, Abdul Kohar diketahui lahir pada 7 Oktober 1988 atau kini berumur 36 tahun.

Ia sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

Abdul Kohar sendiri tinggal di Kampung Legok, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Abdul Kohar berhasil ditangkap polisi kurang dari 24 jam usai kejadian.

Detik-detik penangkapannya sempat viral lewat media sosial.

Tim polisi yang mengendus keberadaan pelaku pemukulan di sebuah area pemakaman Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Dalam video, Abdul Kohar yang bertemu anggota polisi menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Pelaku kemudian digiring ke kantor polisi.

Dalam perjalanan, Abdul Kohar masih terlihat bisa tersenyum.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto membeberkan, pelaku bersembunyi di saung area pemakaman tersebut.

Lokasinya di dekat rumah mertuanya.

"Di sekitar lokasi juga, petugas menemukan saung yang diduga dijadikan tempat bagi pelaku untuk bersembunyi dari kejaran polisi," katanya, dikutip dari TribunJabar.id.

AKP Tono melanjutkan, kronologi kejadian yang menimpa nenek Aisyah.

Semua bermula saat korban hendak pulang ke rumah anaknya.

Setelah turun dari angkutan umum, korban meminta bantuan kepada seorang anak kecil untuk menunjukkan jalan ke rumah anaknya di Kampung Padalengsar, Desa Bunikasih.

Namun, di tengah perjalanan, anak tersebut meminta izin untuk tidak melanjutkan dan langsung pergi.

Tiba-tiba, muncul seseorang yang tidak dikenal yang meneriaki korban sebagai penculik anak.

Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendekati korban, lalu membawanya dan melakukan penganiayaan berupa pemukulan dan tamparan.

Pelaku Abdul Kohar merupakan provokator dalam kasus ini.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Abdul Kohar juga merupakan provokator menuduh penculik, dan mengakui memukuli korban sebanyak tiga kali hingga lebam serta memar," jelasnya.

Selain Abdul Kohar, ada pelaku penganiaya lain yang masih buron hingga sekarang.

AKP Tono berjanji pihak kepolisian segera menangkapnya.

"Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan akan kami tindak tegas,” ucapnya, dikutip dari Instagram @polres.cianjur.

Informasi terbaru, pelaku bernama Ahmad (50) juga berhasil diamankan.

Ahmad di hadapan polisi menceritakan awal mula dirinya memukuli nenek Asyah.

Ia yang baru saja pulang ke rumah mendengar kabar anaknya jadi korban penculikan.

Setelah ditelusuri, tuduhan sebagai pelakunya mengarah ke korban.

"Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi jika anak saya akan diculik."

"Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban," katanya, dikutip dari TribunJabar.com.

"Saya hampiri korban, dan langsung memukulinya, karena emosi, karena dapat kabar mau menculik anak saya," tambahnya.

Kini, akibat perbuatannya, Abdul Kohar dan Ahmad dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke-1e KUHP tentang tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Niat Minta Tolong, Nenek Asyah Malah Diteriaki Penculik oleh Anak Kecil, Ayah Anak Langsung Pukuli

(Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)

Sentimen: negatif (100%)