Sentimen
Positif (100%)
7 Mei 2025 : 01.02
Informasi Tambahan

Grup Musik: BTS

XL Axiata Cetak Pendapatan Rp8,6 Triliun di Tengah Merger dan Persaingan Ketat

7 Mei 2025 : 01.02 Views 20

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

XL Axiata Cetak Pendapatan Rp8,6 Triliun di Tengah Merger dan Persaingan Ketat

Jakarta: PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), entitas baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren, mencatatkan kinerja cemerlang pada kuartal pertama 2025. 
 
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan industri, XL Axiata tetap berhasil menorehkan pertumbuhan yang solid.
 
Pada periode Januari-Maret 2025, XL Axiata mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,6 triliun atau tumbuh 2 persen secara tahunan (YoY). EBITDA mencapai Rp4,32 triliun dengan margin EBITDA sebesar 50,2 persen. Sementara itu, laba bersih setelah pajak (PAT) tercatat sebesar Rp388 miliar.

Pendapatan dari layanan data dan digital juga mendominasi dengan kontribusi lebih dari 91 persen terhadap total pendapatan.
 
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2025, kami menghadapi tantangan yang tidak ringan dimana di mana kompetisi berlangsung semakin ketat, daya beli masyarakat yang masih melemah dan berkurangnya mobilitas masyarakat selama periode jelang libur Lebaran. 
 
"Selain itu, kami juga harus memfokuskan untuk menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan Smartfren. Oleh karena itu, kami bersyukur masih tetap mampu meraih kinerja yang baik, tetap tumbuh positif selaras dengan industri dan meraih profitabilitas, serta mampu menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan baik sesuai dengan rencana," kata Rajeev dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Mei 2025.

Strategi FMC dorong pertumbuhan Pelanggan Rajeev menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari strategi fokus pada bisnis konvergensi tetap dan bergerak (Fixed Mobile Convergence/FMC). XL Axiata menambah 1,2 juta pelanggan mobile secara YoY, dan mempertahankan jumlah pelanggan fixed broadband (FBB) di atas 1 juta pengguna.
 
Total pelanggan XL Axiata kini mencapai 58,8 juta dengan ARPU campuran stabil di angka Rp40 ribu. Ini sejalan dengan fokus perusahaan pada pelanggan yang produktif. Digitalisasi tekan biaya Meski ada peningkatan pada beberapa biaya operasional seperti interkoneksi dan biaya langsung lainnya, XL Axiata berhasil menekan biaya penjualan dan pemasaran berkat strategi digitalisasi.
 
Aplikasi MyXL dan AXISNet menjadi senjata andalan. Hingga Maret 2025, lebih dari 35,7 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi ini, dengan pertumbuhan pengguna aktif bulanan (MAU) sebesar 18 persen. 
 
Kontribusi pendapatan dari aplikasi ini pun naik hingga 21 persen, didorong oleh fitur seperti XL Circle. Data analytics jadi andalan bisnis Strategi personalisasi layanan dan pemanfaatan data analytics menjadi faktor utama peningkatan skor kepuasan pelanggan (Net Promoter Score/NPS). Melalui pendekatan berbasis data, XL Axiata mampu berinvestasi di wilayah bernilai tinggi dan merancang strategi tepat guna menghadapi peluang maupun tantangan. Kondisi keuangan tetap sehat Di tengah ekspansi dan merger, keuangan XL Axiata tetap solid. Utang kotor berada di level Rp13,1 triliun dengan rasio net debt to EBITDA sebesar 2,51x. Utang bersih tercatat Rp11,6 triliun tanpa eksposur utang dalam mata uang dolar AS.
 
Free Cash Flow (FCF) meningkat 28 persen menjadi Rp3,08 triliun, menunjukkan kekuatan finansial perusahaan dalam membiayai pertumbuhan. Kualitas jaringan terus ditingkatkan Untuk menopang layanan konvergensi, XL Axiata terus berinvestasi di jaringan. Capex sebesar Rp1,24 triliun digelontorkan pada kuartal I-2025, terutama untuk ekspansi dan peningkatan kualitas jaringan.
 
Jumlah BTS XL Axiata kini mencapai lebih dari 164 ribu, termasuk peningkatan 7 persen pada BTS 4G.  Sekitar 63 persen BTS sudah terhubung dengan jaringan fiber (fiberized). Trafik layanan pun naik 9 persen YoY, mencapai 2.848 Petabytes.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (100%)