Ilmuwan Gunakan Puisi Berusia 1.400 Tahun untuk Lacak Populasi Pesut Langka Tanpa Sirip, Bagaimana Caranya? - Page 3
Liputan6.com
Jenis Media: Tekno
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1113833/original/049852600_1453078786-20160118-LPesur-Kukar.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta - Tim ilmuwan di Tiongkok mengambil pendekatan unik untuk melacak populasi pesut tanpa sirip Sungai Yangtze yang langka, dengan puisi-puisi kuno berusia 1.400 tahun.
Analisis terhadap karya tulis itu menunjukkan bahwa jangkauan habitat pesut tanpa sirip Yangtze (Neophocaena asiaeorientalis) telah menyusut setidaknya 65 persen, dan sebagian besar penurunan terjadi dalam 100 tahun terakhir.
Temuan yang dipublikasikan pada 5 Mei 2025 di jurnal Cell Press, Current Biology, ini menghubungkan keanekaragaman hayati dengan hampir dua milenium budaya Tiongkok.
"Pekerjaan kami mengisi celah antara informasi jangka panjang yang kita dapatkan dari fosil dan DNA dengan survei populasi terkini. Ini benar-benar menunjukkan betapa kuatnya gabungan antara seni dan konservasi keanekaragaman hayati," ujar Zhigang Mei, salah satu penulis studi dan ahli hidrobiologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dikutip dari Popular Science, Selasa (6/5/2025).
Mei, yang tumbuh di tepi Sungai Yangtze, mengenang bagaimana para tetua di komunitasnya mengajarkan bahwa pesut itu seperti roh yang memahami cuaca dan jumlah ikan. Melukai mamalia tersebut dianggap membawa nasib buruk.
Sungai Yangtze, yang membentang hampir 6.400 kilometer dari Pegunungan Tanggula di Dataran Tinggi Tibet hingga Laut China Timur dekat Shanghai, adalah sungai terpanjang di Asia dan ketiga terpanjang di dunia.
Banyak penyair telah menulis tentang sungai ini, termasuk Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing. Karena penyair dan pedagang sama-sama mengandalkan sungai dan anak-anak sungainya untuk perjalanan, banyak dari mereka melihat sekilas pesut langka tanpa sirip Yangtze, satu-satunya jenis pesut air tawar yang diketahui di dunia yang dulunya menghuni sebagian besar sungai.
"Dibandingkan ikan, pesut tanpa sirip Yangtze cukup besar, dan mereka aktif di permukaan air, terutama sebelum badai petir ketika mereka benar-benar mengejar ikan dan melompat-lompat. Pemandangan yang menakjubkan ini sulit diabaikan oleh para penyair," Mei memaparkan.
Sentimen: positif (72.7%)