Sentimen
Negatif (98%)
6 Mei 2025 : 17.25
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Washington

Tokoh Terkait

Skandal Resep Terjadi Lagi! Tapi Apa Resep Bisa Dilindungi Hak Cipta?

6 Mei 2025 : 17.25 Views 19

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Skandal Resep Terjadi Lagi! Tapi Apa Resep Bisa Dilindungi Hak Cipta?

Jakarta: Kue vanila, karamel slice, dan baklava biasanya menghadirkan rasa manis dan nostalgia. Tapi kali ini, ketiganya justru membawa badai dalam dunia baking. 
 
Brooke Bellamy, seorang influencer sekaligus pemilik toko roti Brooki Bakehouse, dituduh menjiplak resep dalam buku masak pertamanya, "Bake with Brooki."
 
Melansir Washington Post, Selasa, 6 April 2025, tuduhan ini datang dari Nagi Maehashi, penulis populer dari situs RecipeTin Eats, yang menyebut Bellamy menyalin dua resepnya secara nyaris kata-per-kata. 

Bahkan, Sally McKenney, kreator Sally's Baking Addiction, ikut menuduh bahwa resep kue vanila miliknya juga dijiplak.
 
"Ini adalah cerita tentang buku masak bernilai jutaan dolar oleh seorang influencer media sosial, yang diterbitkan oleh penerbit ternama, yang menampilkan banyak resep yang, menurut pendapat saya, merupakan hasil jiplakan...," tulis Maehashi.

Resep sama, ide berbeda? Brooke Bellamy membantah tudingan itu. Ia mengklaim bahwa resep-resep yang ia tampilkan lahir dari pengalaman pribadinya selama berjam-jam di dapur masa kecil bersama sang ibu.
 
“Seperti kebanyakan pembuat roti, saya mendapatkan inspirasi dari yang klasik... kreasi yang Anda lihat di Brooki Bakehouse mencerminkan pengalaman, rasa, dan hasrat saya sendiri untuk membuat kue,” ujarnya.
 
Bellamy juga menambahkan bahwa banyak resep memang berbagi langkah dan ukuran serupa karena baking adalah ilmu yang presisi. Ia bahkan menawarkan untuk menghapus resep yang dipermasalahkan dari cetakan ulang buku demi mencegah kontroversi berlanjut.
  Bisakah resep dilindungi hukum? Nah, ini pertanyaan yang banyak netizen lontarkan. Apakah mungkin memiliki hak cipta atas resep makanan?
 
Dalam hukum hak cipta Australia (dan juga di AS dan Inggris), daftar bahan atau instruksi umum tidak bisa dilindungi. Hanya ekspresi unik, misalnya cara penyajian atau gaya penulisan dalam satu buku masak secara keseluruhan, yang mungkin bisa diklaim.
 
Menurut pakar hukum dari Universitas Macquarie, Daniela Simone, cakupan hukum hak cipta untuk resep sangat tipis dan harus ada penyalinan yang nyaris identik agar tuntutan bisa berhasil.
 
“Plagiarisme adalah kesalahan moral - tetapi secara hukum kecil kemungkinannya untuk berhasil,” katanya. Inspirasi atau imitasi? Dalam dunia yang dipenuhi konten makanan, garis antara inspirasi dan plagiarisme makin tipis. Jenné Claiborne dari Sweet Potato Soul menyatakan resep-resep kebanyakan merupakan turunan dari satu sama lain. Namun, masalahnya muncul ketika kamu dengan jelas menyalin resep unik tanpa mencantumkan sumbernya.
 
Bellamy sendiri mengakui bahwa resep-resepnya lahir dari campuran ide dan referensi dari berbagai koki dan pembuat konten. 
 
Maehashi bahkan menyebut bahwa salah satu resep yang ia tuduhkan baklava. Awalnya ia adaptasi dari Natasha's Kitchen, lalu ditulis ulang dalam versinya sendiri.
 
Terlepas dari kekuatan hukum, pengadilan opini publik bisa sangat cepat dan tajam dalam memberi vonis.
 
“Sejujurnya, kerusakan sudah bisa dilakukan oleh pengadilan opini publik,” kata William Miles dari firma hukum Briffa.
 
Meski proses hukum bisa memakan waktu bertahun-tahun, reputasi bisa hancur dalam hitungan hari di era media sosial. Jadi, meski tak semua resep bisa dipatenkan, reputasi bisa langsung "gosong" kalau dianggap menyontek.
 
Baking memang tak lepas dari inspirasi. Tapi menghormati kreator lain adalah bagian penting dari dunia kuliner digital masa kini. Plagiarisme mungkin sulit dibuktikan di mata hukum, tapi di mata netizen? Jangan coba-coba!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: negatif (98.8%)