Sentimen
Netral (64%)
6 Mei 2025 : 14.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Tokoh Terkait

Walkot Depok Minta Warga Waspada Scan Mata di WorldID: Kita Enggak Tahu Motifnya Megapolitan 6 Mei 2025

6 Mei 2025 : 14.07 Views 15

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Walkot Depok Minta Warga Waspada Scan Mata di WorldID: Kita Enggak Tahu Motifnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Mei 2025

Walkot Depok Minta Warga Waspada Scan Mata di WorldID: Kita Enggak Tahu Motifnya Tim Redaksi DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Supian Suri meminta warga waspada terhadap pemindaian retina mata di ruko WorldID, Jalan Margonda Raya, Depok. Menurut Supian, masalah tersebut sedang dibahas bersama Polres Metro Depok.  "Prinsipnya waspada lah buat masyarakat Depok," kata Supian di Harjamukti, Depok, Selasa (6/5/2025). Dia juga meminta warga tidak mudah tergiur mendapatkan uang dengan scan retina mata. Pasal motif pemindaian retina mata belum diketahui.  "Hati-hati jangan karena uang, banyak hal yang kita nggak tahu motif dari ini, jadi harus didalami betul,” ungkap Supian. Sebelumnya diberitakan, warga memadati ruko WorldID di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin (5/5/2025) pagi. Warga memadati ruko tersebut sejak pukul 08.30 WIB. Salah seorang warga Depok bernama Rudi (41) mengatakan, World App menawarkan sejumlah uang melalui syarat verifikasi berupa pemindaian retina mata yang menggunakan alat. “Saya sih dengarnya dari tetangga, katanya cukup scan mata pakai alat gitu, nanti langsung dapat koin di aplikasi World-nya. Enggak jelas juga koinnya buat apa, tapi katanya bisa diuangkan,” tutur Rudi kepada Kompas.com, Senin. Sebagian besar warga mengetahui informasi ini dari media sosial, grup WhatsApp, atau obrolan tetangga. “Saya dapat info dari teman, kita diminta daftar lewat aplikasi World App, lalu dapat jadwal untuk datang ke tokonya. Nanti kita bakal diverifikasi retina sama wajah,” ungkap salah seorang warga lainnya bernama Nur (38). Diketahui, perusahaan pengembang layanan atau induk dari Worldcoin dan WorldID, Tools for Humanity (TFH), memberikan respons terkait pembekuan layanannya di Indonesia.  Pembekuan ini dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) sebagai langkah preventif untuk pencegah potensi risiko terhadap keamanan data masyarakat Indonesia.  TFH menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya mencari kejelasan terkait persyaratan izin dan lisensi yang relevan. Perusahaan juga menegaskan kesiapan mereka apabila ditemukan kekurangan atau kesalahpahaman dalam proses perizinan tersebut.  "Kami berharap dapat terus melanjutkan dialog konstruktif dan suportif yang telah terjalin selama setahun terakhir dengan pihak pemerintah terkait," ungkap pihak TFH dalam pernyataan resminya, dikutip KompasTekno dari Antaranews, Selasa (6/5/2025).  "Jika terdapat kekurangan atau kesalahpahaman terkait perizinan kami, kami tentu akan menindaklanjutinya," ungkap pihak THF.   Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: netral (64%)