Sentimen
Positif (99%)
6 Mei 2025 : 12.02
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kim Jong Un Kirim 15.000 Pekerja ke Rusia, Hadiah Terbaru Korea Utara untuk Putin - Halaman all

6 Mei 2025 : 12.02 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Kim Jong Un Kirim 15.000 Pekerja ke Rusia, Hadiah Terbaru Korea Utara untuk Putin - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan mengirim sekitar 15.000 tenaga kerja ke Rusia untuk menutupi kekurangan pasar tenaga kerja di negara itu.

Intelijen Korea Selatan mengatakan mereka memiliki informasi mengenai kerja sama tersebut antara Korea Utara dan Rusia.

Wall Street Journal (WSJ) mengatakan bahwa pengiriman pekerja ke Rusia menjadi hadiah terbaru Kim Jong Un untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kerja sama ini terjadi setelah pada Juni tahun lalu, kedua pemimpin tersebut menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif.

"Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disahkan setelah uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara," lapor WSJ pada hari Senin (5/5/2025), mengutip Intelijen Korea Selatan.

Korea Utara menjadi salah satu pendukung Rusia yang paling setia sejak dimulainya perang skala penuh di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Ketika kerja sama ekonomi dan militer semakin erat, Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian pertahanan bersama pada bulan November tahun lalu.

Pada Oktober 2024, Intelijen Korea Selatan mengungkap informasi rahasia bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia, tuduhan yang saat itu diabaikan oleh Rusia dan Korea Utara.

Pada 28 April 2025, Korea Utara mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk membantu pasukan Putin merebut kembali Kursk, wilayah Rusia yang sebagian diduduki Ukraina setelah penyerbuan pada Agustus tahun lalu.

"Pasukan Korea Utara, yang bergabung dalam operasi pembebasan wilayah Kursk sesuai perintah (Pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un, memberikan kontribusi penting dalam memusnahkan pasukan neo-Nazi Ukraina," kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), mengutip Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea.

Korea Utara tidak menyebut jumlah tentara yang dikirim, tetapi pejabat Ukraina dan intelijen Korea Selatan memperkirakan ada 14.000 tentara termasuk 3.000 bala bantuan untuk menggantikan pasukan yang gugur.

Rusia Kekurangan Tenaga Kerja

Kementerian Tenaga Kerja Rusia memperkirakan negaranya akan kekurangan tenaga kerja hingga 2,4 juta orang pada tahun 2030, jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan 1,5 juta saat ini.

"Kurangnya pekerja di Rusia disebabkan oleh kerugian besar dalam perang negara itu melawan Ukraina, angka kelahiran yang rendah, dan banyaknya warga negara yang melarikan diri ke luar negeri," menurut laporan WSJ, mengutip perkiraan Barat.

Sebagai kompensasinya, Rusia mulai menarik pekerja dari negara sekutunya, yang kini sebagian besar bekerja di Rusia Timur Jauh, menurut laporan WSJ.

Sementara itu, otoritas Rusia berharap pekerja Korea Utara akan segera muncul di kota-kota besar di wilayah lain.

Pengusaha Rusia menghargai pekerja Korea Utara karena mereka bersedia bekerja 12 jam dengan upah rendah dan tidak mengeluh tentang kondisi kerja, seperti diberitakan media Ukraina, Kyiv Independent.

Datang ke Rusia dengan Visa Pelajar

Media Ukraina melaporkan bahwa banyak pekerja Korea Utara datang ke Rusia dengan visa pelajar.

Pada 4 Februari 2025, media lokal Rusia, Mediazona melaporkan setidaknya ada 7.887 kasus warga Korea Utara melintasi perbatasan untuk belajar ke Rusia.

Laporan tersebut mengutip Dinas Perbatasan Rusia dan mengatakan itu adalah jumlah terbesar sejak tahun 2019.

Jumlah mahasiswa dari Korea Utara mulai meningkat pada kuartal ketiga tahun 2024, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, pada April 2024, Kementerian Pendidikan Rusia melaporkan hampir 130 mahasiswa dari Korea Utara sedang belajar di Rusia saat itu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sentimen: positif (99.9%)