Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Anjing, Ayam, Babi
Kab/Kota: London
Lynx dan Bom Berang-berang, Satwa Liar Kembali Diam-diam ke Alam Inggris
Medcom.id
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta: Warga pedesaan di Dataran Tinggi Skotlandia baru-baru ini dibuat heboh oleh penemuan tak biasa yaitu tumpukan jerami yang berserakan di sekitar Taman Nasional Cairngorms, bercampur dengan jarum landak dan bangkai anak ayam.
Bukan sekadar tumpukan sisa-sisa, jerami itu mengarahkan mereka ke penemuan mengejutkan yaitu dua ekor lynx Eurasia bertelinga jambul, sebesar anjing Labrador, tengah mengawasi dari balik salju di pinggir Hutan Drumguish.
Penemuan tersebut memicu operasi penyelamatan skala besar dengan memasang kamera jebakan dan perangkap umpan daging. Hasilnya? Dua lynx lainnya tertangkap.
Kembalinya predator besar seperti lynx ke alam liar Inggris menjadi pembicaraan hangat. Belum ada izin resmi dari pemerintah untuk melepasliarkan lynx. Namun, mereka ternyata sudah berkeliaran diam-diam.
Gerakan rewilding 'Gerilya'
Fenomena ini bukan kejadian pertama. Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah spesies yang dulunya punah atau hilang dari Inggris muncul kembali.
Para ahli percaya bahwa ini adalah hasil dari rewilding ilegal, upaya memperkenalkan kembali satwa ke habitat aslinya secara diam-diam oleh individu atau kelompok yang ingin memulihkan alam, meski tanpa restu pemerintah.
Sebut saja babi liar, serangga langka, tikus hutan, hingga berang-berang. Dalam beberapa kasus, hewan-hewan ini muncul hanya berselang beberapa minggu atau kilometer dari lokasi pelepasliaran lainnya.
“Banyak dari mereka adalah orang-orang penuh semangat dan niat baik,” kata Fiona Mathews, profesor biologi lingkungan di Universitas Sussex.
“Mereka frustrasi karena pemerintah lamban mengambil keputusan, jadi mereka bergerak sendiri," imbuh dia,
Risiko dan protes
Meski terdengar heroik, rewilding tanpa izin bisa jadi bumerang. Di Inggris, tindakan ini ilegal. Siapa pun yang ketahuan bisa dikenakan denda bahkan hukuman penjara.
Pemerintah melalui Departemen Lingkungan Hidup (DEFRA) menekankan bahwa semua pelepasliaran satwa harus melalui prosedur ketat dan tidak sembarangan.
Tak heran jika petani dan peternak merasa was-was. Mereka khawatir predator seperti lynx atau hewan seperti berang-berang akan merusak ternak, membanjiri ladang, atau menularkan penyakit.
Namun karena banyak pelepasan dilakukan secara sembunyi-sembunyi di tempat terpencil, otoritas sulit untuk melacak pelakunya.
Tanda-tanda 'Tangan Manusia' di alam
Rewilding liar sering bisa dikenali dari kejanggalan. Seperti ketika seekor burung pinus marten tiba-tiba muncul di taman kota London, padahal habitat terdekatnya 70 mil jauhnya.
Atau ketika spesies kupu-kupu hitam yang telah punah dari Inggris, tiba-tiba terlihat lagi di cagar alam dekat London Selatan.
Beberapa kasus bahkan lebih mencolok. Di Skotlandia, ditemukan kucing liar yang jelas-jelas dipindahkan. Ini menunjukkan adanya pola pelepasliaran yang seolah mengikuti peta lokasi hasil kajian konservasi resmi—hanya saja dilakukan oleh pihak tak resmi.
Berang-berang superstar rewilding yang terlupakan
Dari semua hewan yang "kembali", berang-berang mungkin yang paling dicintai. Dulu diburu habis karena bulu dan castoreum-nya (zat beraroma untuk parfum dan makanan), berang-berang kini dianggap pahlawan ekosistem. Mereka membantu membentuk lanskap alami lewat bendungan dan kebiasaan makannya yang unik.
Sayangnya, meski sudah banyak kajian dan dukungan publik, pelepasliaran berang-berang secara resmi masih menemui jalan buntu.
Petani takut lahan mereka banjir, pemancing khawatir populasi ikan terganggu. Di tengah kemandekan birokrasi, tak sedikit yang akhirnya mengambil jalan pintas melepasnya diam-diam.
Akankah rewilding liar jadi norma baru?
Di satu sisi, gerakan ini menghidupkan kembali keanekaragaman hayati. Di sisi lain, tanpa regulasi dan pengawasan, rewilding liar bisa menimbulkan konflik baru di pedesaan.
Apakah ini bentuk perlawanan terhadap lambannya birokrasi lingkungan? Atau justru ancaman tersembunyi bagi ketahanan ekosistem?
Satu hal yang pasti, alam Inggris tak lagi sama. Kini, siapa pun yang berjalan di hutan, ladang, atau taman kota harus membuka mata. Mungkin saja, mereka akan melihat jejak makhluk yang seharusnya sudah lama hilang atau justru baru saja kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)
Sentimen: negatif (100%)