Sentimen
Negatif (100%)
4 Mei 2025 : 10.06
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Salva Kiir

Salva Kiir

Rumah Sakit Dibom 7 Orang Tewas, Sudan Selatan Diambang Perang Saudara - Halaman all

4 Mei 2025 : 10.06 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Rumah Sakit Dibom 7 Orang Tewas, Sudan Selatan Diambang Perang Saudara - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, SUDAN -  Setidaknya tujuh orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan di sebuah rumah sakit di Sudan Selatan, Sabtu (3/5/2025).

Badan amal medis Doctors Without Borders, yang dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya MSF, khawatir  negara termuda di dunia itu  akan terjerumus dalam perang saudara habis-habisan.

MSF mengutuk serangan itu yang menghancurkan rumah sakit dan apotek.

Peringatan dari PBB

Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB telah memperingatkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa negara itu berada di ambang perang saudara baru.

Kekhawatiran akan terjadinya perang baru di Sudan Selatan semakin mencuat saat serangan udara menghantam rumah sakit itu.

Tidak jelas mengapa fasilitas itu menjadi sasaran.

Seorang juru bicara militer Sudan Selatan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, menurut kantor berita The Associated Press.

Mamman Mustapha, Kepala Misi MSF di Sudan Selatan, mengatakan kepada Al Jazeera dari ibu kota Juba bahwa timnya di lapangan melaporkan “dua helikopter tempur menyerang rumah sakit”.

Mustapha mengatakan helikopter mengebom rumah sakit dan pasokan medisnya lalu “terus menembaki kota Old Fangak”.

"Penduduk sipil telah mengungsi dan situasinya sangat mengerikan dan tragis. Kami sangat terkejut. Rumah sakit itu telah ada di sana selama 10 tahun, sejak 2014," tambahnya.

Rivalitas presiden dan wakil presiden

Negara ini terjerumus dalam konflik dalam beberapa bulan terakhir karena gagalnya perjanjian pembagian kekuasaan antara jenderal yang bersaing, Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Pertama Riek Machar.

Kiir dan Machar mewakili dua kelompok etnis terbesar, masing-masing Dinka dan Nuer, yang terlibat perang saudara antara tahun 2013 dan 2018 yang menelan korban sekitar 400.000 jiwa sebelum kesepakatan damai tahun 2018 memungkinkan kedua pemimpin membentuk pemerintahan persatuan nasional.

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit (Twitter/SouthSudanGOV)

Kini, ketegangan antara Kiir dan Machar kembali memanas.

Machar ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Maret atas tuduhan subversi.

Old Fangak, tempat terjadinya serangan terhadap rumah sakit MSF, adalah salah satu dari beberapa kota besar di daerah Fangak, Negara Bagian Jonglei, bagian negara yang dihuni etnis Nuer yang secara historis dikaitkan dengan partai Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-dalam-Oposisi (SPLM-IO) pimpinan Machar.

Melaporkan dari Nairobi, Catherine Soi dari Al Jazeera mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan komisaris daerah Fangak, yang menuding pemerintah sebagai dalang serangan tersebut.

Pejabat tersebut, katanya, bersekutu dengan SPLM-IO.

Komisaris ini mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “hanya militer yang memiliki kapasitas untuk melakukan serangan seperti itu”.

“Kami juga telah berbicara dengan saksi mata yang mengatakan bahwa … pesawat itu adalah pesawat pemerintah,” kata Soi.

“Kami juga tahu bahwa dua minggu lalu fasilitas MSF lain di daerah itu juga diserang dan dijarah, jadi kami menunggu pejabat pemerintah untuk memberikan versi cerita mereka,” katanya.

Bulan lalu, sebuah pangkalan militer dijarah oleh orang-orang bersenjata di kota Nasir di wilayah utara negara bagian Upper Nile yang kaya minyak. Soi mengatakan serangan itu diduga dilakukan oleh Tentara Putih, yang konon bersekutu dengan SPLM-IO milik Machar.

"Dia berada dalam tahanan rumah, beberapa politisi oposisi lainnya juga telah ditangkap," kata Soi.

"Kami telah mendengar dari juru bicara pemerintah yang mengatakan penyelidikan masih berlangsung. Dan ketika itu terjadi, para politisi ini akan didakwa dengan tuduhan pemberontakan."

Beberapa kedutaan besar negara Barat, termasuk Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa situasi politik dan keamanan di Sudan Selatan telah “memburuk drastis” dalam beberapa hari terakhir.

Pemilu yang seharusnya diselenggarakan pada tahun 2023 telah ditunda dua kali dan baru dijadwalkan pada tahun 2026.

Sumber: Al Jazeera/BBC/AP

Sentimen: negatif (100%)