Sentimen
Netral (66%)
3 Mei 2025 : 07.00

Tekanan Darah Tinggi Terus? Bisa Jadi Hipertensi Resisten, Waspadai Ciri-cirinya

3 Mei 2025 : 07.00 Views 6

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Tekanan Darah Tinggi Terus? Bisa Jadi Hipertensi Resisten, Waspadai Ciri-cirinya

Jakarta -

Masyarakat mungkin sudah familiar dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, pernahkah mendengar istilah hipertensi resisten?

Hipertensi resisten bukanlah kondisi tekanan darah tinggi biasa. Lantas, apa itu hipertensi resisten?

Dikutip dari Cleveland Clinic, hipertensi resisten adalah tekanan darah tinggi yang bisa mencapai 140/90 mmHg atau lebih dari itu, meski sudah mengonsumsi obat.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan utama yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit kardiovaskular atau jantung dan pembuluh darah. Seseorang dapat didiagnosis dengan hipertensi resisten setelah enam bulan pengobatan tidak kunjung membuahkan hasil.

Studi klinis saat ini tengah meneliti prosedur yang dapat membantu orang dengan kondisi hipertensi resisten di masa mendatang.

Penyebab Hipertensi Resisten

Penyebab hipertensi resisten bisa berupa gaya hidup tidak sehat, faktor obat-obatan, dan kondisi lain. Berikut beberapa hal yang berperan sebagai penyebab hipertensi resisten:

Indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25.Kurangnya aktivitas fisik.Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam.Konsumsi alkohol berlebihan.Obat-obatan dan pengobatan.

Berbagai macam obat, termasuk obat resep dan obat bebas, dapat mempersulit pengelolaan tekanan darah. Misalnya seperti:

Obat pereda nyeri, terutama NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) seperti ibuprofen dan naproxen.Dekongestan hidung.Kontrasepsi oral (pil KB).Ginseng, akar manis, atau produk herbal lainnya.

Penyebab Sekunder Hipertensi Resisten

Terkadang, penyebab sekunder yang dapat diobati dapat menjadi sumber hipertensi resisten. Contoh penyebab sekunder yang meningkatkan tekanan darah meliputi:

Hiperaldosteronisme primer, saat kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon tertentu.Stenosis arteri renalis, penyempitan arteri ke ginjal.Penyakit ginjal kronis (CKD).Sleep apnea.Feokromositoma, tumor di kelenjar adrenal (meski kurang umum terjadi).Penyempitan aorta (meski kurang umum terjadi).Sindrom Cushing, produksi berlebihan beberapa hormon steroid (meski kurang umum terjadi).

Faktor Risiko Hipertensi Resisten

Seseorang lebih berisiko mengalami hipertensi resisten jika mengalami:

Mengidap penyakit ginjal kronis.Mengidap diabetes.Lebih banyak dialami wanita.

Gejala Hipertensi Resisten

Beberapa orang dapat bertahun-tahun tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi. Tetapi, tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat berbahaya untuk kesehatan.

Kebanyakan orang mungkin tidak pernah merasakan gejala saat mengalami tekanan darah tinggi. Tetapi, beberapa orang mungkin mengeluhkan sakit kepala, tekanan di dada, atau sesak napas.

Umumnya, orang dengan kondisi hipertensi harus selalu dipantau tekanan darahnya oleh dokter, terutama pada kelompok lansia. Bisa juga dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan alat tensi darah yang bisa dibeli di toko.

Senada dengan itu, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Faris Basalamah, SpJK(K), mengatakan bahwa kondisi hipertensi resisten dapat terjadi pada siapa saja. Terutama pada orang dengan tekanan darah yang sulit dikendalikan, meski sudah minum obat.

"Itu adalah kondisi kegagalan untuk mengontrol tekanan darah, meskipun telah mengkonsumsi dosis maksimum dari obat yang diberikan dokter," lanjut dia beberapa waktu lalu.

Menurut dr Faris, pada orang dengan kondisi hipertensi resisten bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali, dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tetapi, kondisi tersebut nantinya dapat memicu serangan jantung, stroke, hingga gangguan ginjal.


(sao/naf)

Sentimen: netral (66.7%)