Sentimen
Positif (79%)
3 Mei 2025 : 08.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Beijing, Tiongkok, Washington, Yerusalem

Kasus: kebakaran

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Berita Internasional Terpopuler: Di Sidang ICJ, Inggris Minta Israel Patuhi Hukum - Perang Dagang AS - Halaman all

3 Mei 2025 : 08.00 Views 21

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Berita Internasional Terpopuler: Di Sidang ICJ, Inggris Minta Israel Patuhi Hukum - Perang Dagang AS - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer internasional Tribunnews dapat disimak di sini.

Dalam sidang ICJ, Inggris meminta Israel agar mematuhi hukum, termasuk mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memastikan perlindungan warga sipil.

Sementara itu, China mengumumkan daftar produk AS yang bebas tarif 125 persen.

Langkah ini disinyalir sebagai pintu negosiasi perang dagang antara AS dan China.

Berikut berita selengkapnya.

1. Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan Ruang Pengadilan ICJ (CIJ_ICJ)

Inggris menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Kamis bahwa Israel harus mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza, memastikan perlindungan warga sipil, dan sepenuhnya mematuhi hukum humaniter internasional.

Inggris menganggap UNRWA sebagai 'organisasi kemanusiaan yang tidak memihak' dan mendukung mandatnya.

"Tidak dapat diterima bahwa Israel telah memblokir dukungan kemanusiaan untuk memasuki Gaza selama hampir dua bulan, yang berarti bahwa warga sipil Palestina, termasuk satu juta anak-anak, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kematian," kata perwakilan Inggris Sally Langrish, mengingat pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy baru-baru ini kepada Dewan Keamanan PBB di mana ia mendesak kembalinya gencatan senjata "untuk mengakhiri kematian dan kehancuran tanpa henti yang dihadapi warga Palestina setiap hari."

Langrish menekankan seruan konsisten Inggris kepada Israel untuk mengizinkan akses kemanusiaan dan mencatat penangguhan lisensi ekspor senjata tertentu oleh Inggris ke Israel pada September 2024, dengan alasan "risiko yang jelas bahwa ekspor militer tertentu ke Israel dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter internasional."

Michael Wood, yang juga berbicara mewakili Inggris, menggarisbawahi kewajiban Israel berdasarkan Piagam PBB, Konvensi 1946 tentang Hak Istimewa dan Kekebalan PBB, dan hukum humaniter internasional.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Viral Pria di China Berhenti Bekerja demi Rawat Anak, tapi Kemudian Alami Depresi dan Berujung Cerai VIRAL DI CHINA - Tangkap layar yang diambil Tribunnews pada 2 Mei 2025 dari akun Weibo 中国蓝新闻, memperlihatkan pemberitaan pria 33 tahun yang mengalami depresi pasca melahirkan. Pria dari Sichuan ini viral karena merawat bayinya sendirian. (Kolase tangkap layar Weibo 中国蓝新闻)

Seorang ayah di China berhenti dari pekerjaannya yang bergaji tinggi demi merawat bayinya.

Namun, ia kemudian menceraikan istrinya yang dianggap tidak mendukung dan mengaku menderita depresi pascapersalinan.

Mengutip South China Morning Post (SCMP), pria berusia 33 tahun dari Provinsi Sichuan ini populer di media sosial dengan julukan “Ayah Jasmine.”

Ia kerap membagikan rutinitas mengasuh anak di media sosial dan telah menarik 11.000 followers.

Ayah Jasmine merupakan mantan manajer penjualan makanan hewan peliharaan.

Dulunya ia memperoleh penghasilan sekitar 20.000 yuan (Rp45 juta) per bulan.

Kini, ia mengaku hanya mendapatkan 4.000 yuan (Rp9 juta) dari menjual produk bayi melalui siaran langsung.

Putrinya, Jasmine, lahir pada Mei 2023.

Kedua orang tua dari pihaknya maupun istrinya bekerja di luar kota.

Karena tidak memiliki anggaran untuk menyewa pengasuh, Ayah Jasmine memutuskan untuk menjadi ayah rumah tangga penuh waktu

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Netanyahu Tuduh Warga Palestina Picu Kebakaran, tapi Damkar Israel Sebut karena Kelalaian Pendaki KUNJUNGAN NETANYAHU - PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan sambutan dari Hungaria sebelum berangkat ke AS, Minggu 6 April 2025. Saat Netanyahu berada di Washington, rumahnya di Yerusalem disebut massa. (Tangkap layar YouTube IsraeliPM pada 6 April 2025)

Kebakaran hutan yang terjadi di dekat Yerusalem telah berhasil dikendalikan.

Namun, setelah api berhasil dipadamkan, perhatian publik di Israel beralih pada pertanyaan mengenai siapa atau apa yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Keamanan Nasional dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, secara terbuka menyatakan bahwa kebakaran tersebut kemungkinan merupakan tindakan pembakaran yang disengaja.

Namun, pihak kepolisian dan dinas pemadam kebakaran Israel menepis klaim tersebut.

Sementara itu, Presiden Israel menyoroti peran perubahan iklim dalam bencana kebakaran tersebut.

Puluhan pemukim dilaporkan mengalami luka-luka, dan ribuan penduduk dari kota-kota di wilayah perbukitan sekitar Yerusalem dievakuasi.

Meski begitu, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Kebakaran tersebut membakar sekitar 5.000 hektar lahan, sebagian besar berupa kawasan hutan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. China Umumkan Daftar Produk AS Bebas dari Tarif 125 Persen, Sinyal Terbuka Negosiasi Perang Dagang? PERANG DAGANG - Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Amerika Serikat dan China saling menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya. (Pexels)

Memasuki Mei 2025, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pelonggaran.

Beijing mengumumkan daftar produk asal AS yang dibebaskan dari tarif balasan sebesar 125 persen.

Langkah ini dianggap sebagai sinyal kalau China mungkin bersedia membuka kembali jalur negosiasi dengan Washington.

Kedua belah pihak belum memulai pembicaraan formal, meski ada kemungkinan tensi perang dagang menurun.

Baik Amerika mau pun China tetap mempertahankan sikap keras secara publik.

Presiden Donald Trump menyatakan Tiongkok harus mengambil langkah pertama untuk memulai negosiasi.

Sementara Beijing menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan tanpa tindakan nyata dari AS, dikutip dari The Washington Post.
Daftar Produk yang Dikecualikan

Menurut laporan Reuters, Tiongkok telah memberikan pengecualian tarif pada beberapa produk penting asal AS.

Contohnya produk yang termasuk farmasi, mikrochip, dan mesin pesawat terbang.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sentimen: positif (79.8%)